01

917 51 17
                                    

HAY!

TAU CERITA INI DARIMANA?

|°°¬°°|

BOOMMMMM!!!!!!

"MONYET GUE KAGET ANJING!!!!"

Seorang gadis yang sedari tadi tertidur itu tiba-tiba bangun dan melompat turun dari singgasananya seperti orang kesetanan.

Itu karena suara alarm dari ponsel yang sedari dari tadi tersiksa karena terapit bantal dan kepala yang berdering sangat keras seolah sedang membalas dendam.

Dan apa-apaan nadanya itu? BOOMMM?

"Sialan lu Kalisa, awas aja!!"
Batin Elya karena tahu siapa pelaku dari kejadian yang hampir membuat ginjalnya jatuh.

Ceklek....

"Elya, kamu kenapa teriak malam-malam begini sayang?"
Ucap seorang wanita paruh baya dibalik pintu karena khawatir mendengar tariakan Elya.

"Nggak Bun, Elya cum-"

Ya ya ya im your little butterfly
Ya ya ya im your little butterfly

Seketika mata sipit Elya melebar selebar lebarnya mendengar dering ponselnya kembali berbunyi setelah beberapa saat tadi itu diam. Dengan cepat Elya naik ke atas kasur dan mematikan alarmnya.

"Alarmnya El lucu yah bunda suka, nanti kapan-kapan pasangin di hp bunda yah"
Ucap bunda Elya yang saya ketahui bernama Elina itu disertai dengan senyum menggodanya.

'Kalisa bangsatt!!'

"E-enggak bun, ini buka-"

"Udah sana mandi terus turun kebawah kita makan malam, ayah udah nunggu".
Elya hanya bisa menghela napas setelah ucapannya itu terpotong oleh sang bunda.

"Iya bunda"

Akhirnya Elya beranjak dari tempatnya menuju kamar mandi.

√°°°°°

"HAHAHAHA!!!!!!!! seriusan Lo Sa?"

"Iyyaalah beneran, ngapain gue bohong  peak!!!!"

Dua gadis yang sedang berada di sebuah ruangan bernuansa hitam yang diyakini adalah markas mereka itu terlihat sangat bahagia setelah salah satu dari mereka telah menceritakan kejahilannya.

"Tapi lo yakin Sa, setelah ini Elya pasti bakalan marah sama lo"

"Anggika....., emang lo pernah liat Elya marah sama kita? Enggak kan? Jadi lo tenang aja"
Jawabnya enteng sambil mengangkat kedua tangannya sebatas bahu.

"HEH goblok, Elya emang gak pernah marah kalau elu jahilin, masalahnya dia pasti bakal balas diam-diam kelakuan lo, kayak gue dulu"

"Gak papa elah, udah biasa juga"

Yah, memang pada dasarnya Elya memang tak pernah marah kepada mereka, hanya saja Elya selalu membalas kelakuan mereka.

Seperti saat Anggi membawa kabur kunci dan mengempeskan ban motor Elya disaat Anggi melihatnya sedang berbelanja pisang coklat di pedagang kaki lima. Hal itu membuat Elya harus pulang dengan jalan kaki. Dan asal kalian tahu, keesokan harinya ban motor Anggi terlepas dari tempatnya.

Tapi meskipun selalu dibalas oleh Elya, tidak membuat mereka kapok. Entahlah, menurut mereka menjahili ketua mereka adalah kesenangan tersendiri.

"Dan gue yakin Elya bentar lagi juga bakal datang deng-"

Brukk!!!!

"Astaga Lya, gue kaget njir."

Sang pemilik nama dengan setelan jeans dan jaket kulit berwarna hitam itu masuk dengan wajah tak berekspresi setelah menendang kasar pintu berwarna coklat itu. Hal itu membuat dua jantung hampir copot dari tempatnya.

JessiVant BadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang