What About Us? - 21. Happiest Birthday

35 2 0
                                    

Satu minggu sudah Cahaya Bangsa Cup selesai, namun euforia kemenangan masih terasa. Ditambah lagi kebiasaan dari Cahaya Bangsa ketika menang Cahaya Bangsa Cup adalah makan bersama satu sekolah, iya satu sekolah dari kelas sepuluh sampai kelas dua belas.

"Untuk seluruh KM dan wakil dimohon untuk ke lobi sekolah sekarang. Sekali lagi kepada seluru KM dan wakil dimohon untuk ke lobi sekolah sekarang" Keenan dan Jose turun sesuai dengan perintah dari sumber suara.

Kelas XI-IPA-2 memang langganan jadi mendapat jam kosong, apa lagi kalau guru-guru sudah pernah marah di kelas. Jangan harap akan ada pelajaran di dua minggu ke depan. Ya walaupun pembelajaran jadi terhambat, XI-IPA-2 tetap jadi yang nomor satu dibandingkan kelas lain.

Hari ini, guru bahasa Indonesia tidak mau masuk kelas karena minggu lalu, tidak ada yang mengerjakan tugas. Jadi dia meminta XI-IPA-2 untuk menyelesaikan tugas tersebut hari ini. Apakah diselesaikan? Jelas tidak.

"Kelas XI-IPA-2 mana?" tanya Suster Susan.

"Saya sus" jawab Keenan.

"Astaga Keenan ternyata, oke panggil temen kalian ke sini banyak soalnya" Suster Susan menyiapkan dua kantung besar berisi makanan cepat saji, dua kantung besar lagi minuman, dan satu kantung lagi sepertinya berisi makanan manis. Jose kembali ke kelas memanggil Keano dan Darrens untuk membantu mereka.

"Walah yang turun pemainnya langsung" Suster kaget ketika dua manusia titan sudah ada di lobi sekolah. "Ini bawa semua ke kelas ya seorang satu semua sudah di hitung sesuai jumlah siswa"

"Thank you suster" jawab Keano.

"Janji saya ke wolves, besok ya semua wolves"

"Semua wolves?" Darrens memastikan.

"Iya kalian hampir tiga puluh orang kan?" Keano dan Darrens mengangguk cepat. "Semuanya besok ikut"

"Oke nanti kita kabarin ke mereka ya, Sus makasii" jawab Darrens.

"Ke atas ya, Sus" pamit Keano.

"Janji apa suster ke wolves?" Keenan penasaran.

"Liat aja besok" jawab Darrens.

"Kepo nih aing" kata Jose. "No apa No?"

Keano diam dan terus berjalan ke kelas. Akhirnya mereka hening juga, tidak ada yang menjawab pertanyaan Jose.

"MAKAN MAKAN NIH" teriak Keenan.

"Mohon perhatian, kepada seluruh siswa dan siswi Cahaya Bangsa, istirahat ke dua mohon untuk berkumpul di lapangan tengah untuk unofficial closing party Cahaya Bangsa Cup. Don't forget to bring your meals"

Karena kelas sedang jam kosong, ada beberapa yang curi-curi untuk makan kentang goreng. Perayaan semacam ini hanya berlangsung ketika Cahaya Bangsa Cup, kalau pertandingan lain juga sepertinya sekolah akan bangkrut karena setiap pertandingan Wolves selalu menang.

"Ini makanan kenapa banyak banget ya?" tanya Vinka.

"Dibeliin yang paket, Vin" jawab Keenan. "Burger, kentang, minum, terus kelas kita dikasih ekstra choco marshmellow pie"

"Hah kelas kita aja?" Vinka kaget.

"Iya waktu tadi ambil, suster yang langsung kasih ke kita" jawab Keano.

"Jadi ini mending jangan dibawa turun, takut pada jealous" usul Vinka.

"Iya disimpen di kelas dulu aja ya, nanti pas udah masuk baru kita bagi gimana?" tanya Keenan.

"Okeeee"

"Gila ya the power of captain-nya Wolves sama ketuplak emang beda" ujar Jordan.

Bel istirahat berbunyi, siswa dan siswi berhamburan keluar kelas seperti biasa, bedanya hanya mereka sudah bawa makanan saat turun. Wolves bergabung dengan Wolves secara otomatis membentuk satu kerumunan tersendiri di dekat kantin.

What About Us?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang