What About Us? - 14. Yakin?

42 2 0
                                    

Suasana kelas kosong di siang hari memang jadi hal yang paling ditunggu oleh siswa dan siswi kelas XI-IPA-2. Mereka senang karena mereka bisa melakukan apapun yang mereka mau di kelas. Di lemari ada satu buah bola tenis, satu botol alkohol satu liter, dan juga satu tempat bekal yang tidak tau siapa pemiliknya. Devan mengeluarkan tiga benda tersebut dari lemari.

"Siapa bawa korek?" tanya Devan.

"Buat apa?" Jordan balik bertanya.

"Main kitaa" mereka mulai berbuat ulah.

"Tasnya naikin ke kursi ya" pinta Jose. Aku angkat tangan dengan tingkah mereka. Bayangkan ada alkohol, bola tenis, dan tempat bekal bekas. Apa lagi yang akan mereka lakukan jika bukan membakar bola itu lalu bermain sepak bola di dalam kelas.

"Gila ya kalian?" tanya Flo. "Nanti kalau sekolah kita kebakaran gimana? Mau tanggung jawab?"

"Ga akan tenang aja" jawab Jose santai.

Jordan memasukkan bola tenis ke tempat bekal bekas lalu disiram dengan alkohol disusul dengan pemantik api di tangannya. Jordan melempar bola ke lantai disusul dengan tendangan tendangan gila dari Devan dan Jose lalu diikuti dengan Erick serta Rivaldo. Yang waras hanya Keano dan Darrens.

"Anjing kelakuan" protes Keenan yang baru sampai di kelas.

"Diam kau bandit" balas Rivaldo.

Aku hanya bisa merekam kelakuan mereka. Pastinya bukan untuk diunggah di social media, karena kalau diunggah di social media mereka tidak akan ada lagi di sekolah. Keenan bukannya memberhentikan mereka tapi malah ikut bermain. Sudah aku bilang yang waras hanya Keano dan Darrens.

"WUHUUUUU" teriak Jordan.

"Musik musik" pinta Rivaldo. "Hamil duluan ayo mainkan"

"Ku hamil duluan sudah tiga bulan" mereka berteriak teriak di kelas sembari menendang bola api yang masih menyala. "Karena pacaran tidurnya berduaan"

"Aselole jos" teriak Jose. Jangan dikira siswa siswi sekolah swasta tidak suka musik dangdut. Sebenarnya mereka hanya menang ditampang, kalau jiwa sudah pasti jiwa jamet.

"EEE EEE EEE AAAAAA" Kewarasan mereka memang harus dipertanyakan.

"Pak duk pak cah cah cah eeeee" Jose lagi. Diantara yang lain, Jose paling jamet.

"Sekali lagi hobah" teriak Keenan. "Ku hamil duluan sudah tiga bulan gegara pacaran tidurnya berduaan"

"Kalau udah mau bel bilang ya biar dimatiin ini bola" kata Devan sembari terus menggelindingan bola ke sana kemari. "Masih waras gua ga mau kena sp apa lagi di skors"

"Ya matiin sekarang bego" umpat Darrens. "Musiknya juga jangan lupa"

"Emang udah mau ganti mata pelajaran?" tanya Jordan.

"Belum tapi ini Bu Siska lagi jalan ke sini" Darrens membuat mereka yang bermain semua panik. Dan memang betul beberapa detik setelah bola mati, Bu Siska masuk ke kelas.

"Kalian ini kenapa ribut sekali ya?" tanya Bu Siska dari ambang pintu. "Ga ada tugas atau apa gitu?"

"Engga ada Bu" satu kelas kompak.

"Harusnya mata pelajaran siapa sekarang?"

"Pa Johan" lagi-lagi satu kelas kompak.

"Oh iya Pa Johan lagi ada keperluan keluar sekolah" balas Bu Siska. "Ya udah jangan berisik"

"Siap komandan" jawab Keenan.

"Kalau ada apa apa Ibu di ruang guru ya"

"Oke bunda" satu kelas kompak untuk ketiga kalinya.

What About Us?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang