Di salah satu sudut gedung kampus, terdapat sepasang manusia yang tengah berbicara. Melihat sorot mata keduanya, tampak sekali tengah membicarakan hal yang cukup serius.
"Mau sampai kapan sih kamu nyembunyiin hubungan kita?" tanya seorang pemuda dengan suara beratnya
Sedang pria yang sedikit pendek darinya hanya menunduk "Aku be-belum siap. Kasih aku waktu sebentar lagi.."
Yang lebih tinggi tampak menghela nafas kasar "Oke fine. Aku tunggu sampai kamu siap." finalnya yang langsung membuat si lawan bicara bernafas lega
"Makasih sayang." ucapnya lalu memeluk yang lebih tinggi
Pemuda itu berdeham pelan dan membalas pelukannya.
"Yaudah, ayo."
Mereka berjalan beriringan sebentar, sebelum akhirnya berpisah saat tiba di ujung tangga.
"Chan!"
Pemuda bersurai hitam itu menoleh dan mendapati sosok sahabatnya.
"Ada apa, Ren?"
"Anak-anak udah pada diparkiran. Kita otw bareng, Chan." ucapnya yang langsung dianggukki
Keduanya lantas berjalan ke parkiran. Terlihat empat pemuda lainnya yang sudah menunggu mereka. Renjun langsung berjalan ke arah kekasihnya. Sedangkan Haechan, pemuda itu masih nampak kebingungan hendak membonceng siapa.
Pluk.
"E-eh?" kaget Haechan saat tiba-tiba sebuah helm mendarat di kepalanya
"Ayo, bonceng aku aja." ucap pemuda bertubuh jakung yang sekarang menggandeng tangan Haechan menuju motornya
"Ta-tapi.."
"Udah gapapa." balasnya yang membuat Haechan pasrah
"Oke, udah dapet boncengan semua kan? Kita berangkat." ujar Renjun
"Pegangan biar ngga jatuh."
Haechan lantas menaruh kedua tangannya pada pundak si jakung. Yang sontak membuat pemuda itu terkekeh. "Kok dipundak sih, Chan. Kayak naik ojek aja."
"E-eh, maaf." Haechan buru-buru melepaskan tangannya
Pemuda itu kini malah tergelak. Ia lalu meraih tangan Haechan lalu diletakkan dipinggangnya. Haechan terlihat kaget dan menolak. Tapi pria itu tetap kekeh menyuruhnya berpegangan. Membuat Haechan lagi-lagi dibuat pasrah.
"Buruan lama kalian!" teriak pemuda bermata sipit sambil melajukan motornya duluan
Sekitar dua puluh menitan perjalanan, mereka berenam akhirnya sampai di rumah milik keluarga Jung alias milik orang tua Jeno. Mereka memang berencana bermain ke rumah pemuda itu setelah pulang kuliah. Yah, sekedar nongkrong. Nongkrong gratis lebih tepatnya. Jeno dan segala kekayaannya memang perpaduan yang sangat pas untuk mahasiswa minim uang seperti mereka.
"Masuk guys. Anggep rumah sendiri."
"Yeee ngaku-ngaku." cibir Renjun pada kawannya yang bernama Hyunjin. Sedang pemuda itu hanya menyengir kuda. Ia lalu berjalan mengikuti Jeno menuju lantai atas. Tak lama mereka kembali sambil membawa sebuah playstation beserta dua joysticknya.
"Ayo guys Fifa!" teriak Hyunjin kegirangan
"Dasar cowok!" dengus Renjun lalu menjatuhkan diri di sofa
"Kau juga cowok kalau lupa." celetuk Yangyang yang langsung mendapat tatapan tajam dari Renjun
Cklek!
KAMU SEDANG MEMBACA
Haechan dan dunianya [Oneshot]
RomanceKumpulan cerita yang inspirasinya datang tiba-tiba. Bisa Markhyuck, Nohyuck, Nahyuck, Hyuckren ataupun lainnya. Tergantung kecocokan >.< Bxb! Jangan salah lapak!