Moonlight

1.3K 113 14
                                    

Sebagai seorang alpha dan calon pemimpin pack, Jung Minhyung atau yang lebih dikenal dengan nama Mark, memiliki sifat yang begitu tegas, egois dan cenderung keras kepala. Baginya, segala sesuatu yang menurutnya benar itu sudah mutlak. Seperti pemikirannya yang percaya jika alpha tetap bisa memimpin packnya tanpa kehadiran Luna ataupun Mate. Menurutnya memiliki mate itu sangat merepotkan. Mark tidak suka keterikatan. Hal itu akan sangat menghambat segala pergerakannya saat memimpin pack nanti. Bahkan untuk melampiaskan hasratnya, Mark lebih memilih melampiaskannya pada para beta.

Sebab hal ini juga, Jung Jaehyun sang pemimpin pack saat ini yang merupakan ayah dari Mark, menunda penyerahan tahtanya. Jaehyun berusaha keras membujuk anaknya agar mau mencari matenya. Bukan tanpa alasan, memiliki mate juga merupakan jalan untuk meneruskan garis keturunan mereka. Tapi Mark benar-benar keras kepala akan hal ini.

"Oh, god please! Sudah ku bilang aku tidak akan mencari mate, ayah." ucap Mark kesal "Mate itu hanya akan menjadi celah untuk menyerang seorang alpha. Lihat bagaimana keadaan ayah saat ini? Kondisi ayah begini karena bunda kan?"

"Mark!!" teriak Jaehyun marah. Anaknya ini sudah keterlaluan dan secara tidak langsung menjelekkan bundanya sendiri.

"Aku tidak akan segan menyerangmu jika perkataan kurang ajarmu itu sampai terdengar oleh bundamu. Pergi dan renungkan dirimu." Jaehyun bersuara dengan nada alphanya, membuat Mark terkesiap dan berakhir meninggalkan ruangan ayahnya dengan perasaan kesal

Blam!

Manik hitam Mark berkilat keemasan. Tak lama dirinya berubah wujud menjadi serigala bersurai abu kehitaman. Keempat kaki berototnya berlari kencang menuju sisi timur hutan. Tempat biasa ia menghabiskan waktu untuk menyendiri. Apalagi saat-saat seperti ini. Ia terus berlari menyusuri gelapnya hutan.

Auuuu~

Mark terus mengaung dengan wujud serigalanya. Seolah menumpahkan segala kekesalannya dengan teriakan. Mark terus mengaung hingga tidak sadar jika ada sepasang manik berwarna biru laut yang tengah mengawasinya dan tengah bersiap menerjangnya.

Srek! Duak!

Kaingg!

Naas, si serigala bersurai putih dan pemilik manik biru laut itu ternyata masih kalah cepat dengan reflek Mark. Tubuhnya terpelanting hingga menabrak pohon. Mark dan kecepatan refleknya memang tak terkalahkan.

Mark menggeram menatap tajam si serigala putih. Keduanya beradu tatap, saling melempar tatapan membunuh satu sama lain.

Hingga tiba-tiba saja keduanya dibuat kaget. Pasalnya mereka dapat melihat kilatan warna berbeda dari masing-masing mata sang lawan. Mark melihat kilatan warna abu dari manik sebiru laut itu. Sedangkan si putih, ia melihat kilatan berwarna merah dari manik keemasan milik Mark.

Tidak mungkin. —batin Mark kaget

Respon yang sama juga didapat dari si putih. Keduanya masih saling tatap. Masih tak percaya dengan apa yang terjadi.

"Siapa kau?!" tanya Mark melalui mindlink

"Kau yang siapa sudah berani memasuki wilayah ini." tanya balik si serigala putih

"Huh? Ini wilayah kosong. Tidak ada pack yang menduduki daerah ini."

"Memang bukan pack. Tapi aku yang menempati wilayah ini. Pergi!" gertak si putih

Mark berdecih lalu bergerak memutari si putih yang terlihat waspada dan terus menggeram.

"Omega lemah sepertimu, berani menyuruhku pergi?" ucap Mark meremehkan "Lihat kaki kurusmu itu. Oh god! Pasti akan terbang tertiup angin."

Haechan dan dunianya [Oneshot] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang