"Lagi ngerjain apa?" tanya seorang laki-laki berbadan tinggi, dengan suara yang lembut. Dia Ray Rajendra Anggara Putra cowok ramah, pendiam, dan care.
"Nyatet ringkasan sejarah, kemarin gw ga berangkat," jawab perempuan tanpa menengok ke sumber suara dan tetap fokus menulis. Perempuan itu Itsna Safica Husnia perempuan manja, arogan,dan egois.
Itu adalah kali pertama mereka berkomunikasi, setelah kurang lebih selama 1,5 tahun tidak saling mengenal. Benar, mereka 1 kelas tapi mereka memang sama-sama belum mengenal satu sama lain karena itu adalah minggu kedua Pembelajaran Tatap Muka 100%.
Pelajaran pun di mulai..
"Baik, materi unsur intrinsik sudah selesai jadi sekarang Bapak akan membagi kelompok secara acak," ucap Pak Tejo.Pak Tejo pun mulai menulis pembagian kelompok di papan tulis. Disana tertulis Kelompok 3:
Lena, Agatha, Itsna, Ray, Evan, Dika. Tentu saja itu adalah kali pertama Itsna dan Ray 1 kelompok.Setelah selesai membagi kelompok, siswa XI IBB dipersilahkan untuk berdiskusi dengan kelompoknya masing-masing. Mereka berenam berkumpul. Setiap anak memberi pendapat, tetapi tidak dengan Ray karena memang dia orang yang pendiam jadi apapun hasilnya dia terima(tim terima jadi wkwk).
Bell pun berbunyi menandakan pelajaran berakhir.
"Naa, kok gw kaga sekelompok ama lu sih?! Gw sendirian, Lena & Agatha juga ama lu," rengek Clara.
"Dih, kok lu protes ke gw sih, kan Pak Tejo yang bagi," balas Itsna.
"Lagi ngomongian ape nih bestie-bestie gw?" tiba-tiba Agatha dan Lena datang.
"Tauk tuh Clara ngeluh katanya kaga sekelompok ama kita," jawab Itsna.
"Hahaha. Kesian amat lu," cibir Lena.
Clara, Lena, dan Agatha adalah sahabat terdekat Itsna, mereka sudah besahabat sejak lama.Agatha Wimala Permata, seseorang dengan pribadi yang ramah dan selalu tersenyum kepada siapapun yang menyapanya. Ia memiliki keahlian dalam bidang bahasa dan Agatha mendapatkan julukan si paling friendly.
Natasya Rania Elena, Ia sangat receh, apapun menjadi bahan untuk ia tertawakan. Di balik kerecehannya, Lena merupakan anak organisasi yang kehidupannya dipenuhi dispen dan rapat. Ia juga selalu menyikapi apapun dengan agresif(bener ngga nya, heboh no 1).
Clara Zafanya Berlian, Clara memiliki yang berbeda dari lainnya. Ia lebih pendiam dibanding teman-temannya. Ia juga sering dijuluki si telmi.
"Gw sama Clara balik dulu ya, kalian di jemput kan?" tanya Itsna kenapa Lena dan Agatha.
"Yoi, kita di jemput kok. Bye gais," pamit Lena dan Clara.
"Bye!" balas Itsna dan Agatha.Sesampainya dirumah, Itsna membuka pintu dan berbicara pada dirinya sendiri.
"Duh sepi banget ni rumah."
Itsna adalah anak tunggal, kedua orang tuanya bekerja sehingga dia memang tidak begitu dekat dengan orang tuanya. Dia sering merasa kesepian saat berada di rumah sehingga ia sering menghabiskan waktunya di luar bersama sahabat-sahabatnya. Entah sekedar nongki di cafe, mengunjungi gramedia yang menjadi tempat favoritnya atau duduk ditepi pantai menikmati deburan ombak.KELOMPOK 3
Evan : Jadi kita kapan kerkom gais?
Agatha : Gw ngikut
Lena: Gw kamis ga bisa soalnya ada pmr, kl jumat gw ada pramuka.
Arka: Sabtu bisa ga?
Evan+Agatha+Lena: Gas!
Itsna: Oke fiks y!Sabtu, jam brp & dimn?Agatha: Rumah gw, jam 1 siang!
○○○○○○○○○○○○○○○
Pagi hari tiba, Itsna melangkahkan kaki menuju ruang kelasnya. Kelasnya masih kosong, suasana sepi dan sunyi menyelimuti ruangan itu. Setelah meletakkan tas nya di kursi, ia pun beranjak menuju teras kelas. Dia memandangi langit yang cerah dan berwarna biru. Udara cukup segar hari itu ditambah sekolahnya yang rindang dan banyak pepohanan menambah suasana asri di tempat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAYNA
Non-Fiction*** Menjadi anak semata wayang yang selalu mendapatkan kasih sayang lebih dan tak pernah terbagi menjadi sesuatu yang sangat berarti untuknya. Lengkap dengan sahabat yang selalu ada dan siap menjadi garda terdepan kala dibutuhkan. Hidupnya semakin l...