"ASTAGA! JAM BERAPA INI?!" Itsna terbangun dari tidurnya dan melihat jam yang berada di atas meja samping ranjangnya. Disana tertera pukul 08.10, ia sudah tak tahan ingin bangkit dan berlari menuju kamar mandi. Tiba-tiba ia tersadar, "Eh lupa ini kan hari libur, tidur lagi ah!"
Ia pun melanjuutkan membaringkan tubuhnya dan memiliki niat untuk bermalas-malasan hari ini. Ia membuka ponselnya dan menekan aplikasi Tiktok. Itsna yang sedang asik melihat video yang ada disana, tiba-tiba dikejutkan oleh suara ketukan pintu. Dengan rasa malas dan penuh paksaan, ia berjalan mendekati pintu dan membukanya.
"Iya, ada perlu apa ya?" ucapnya sembari menarik gagang pintu.
"Haloo! Selamat pagi!" sapa tamu yang tak diundang tersebut.
"ASTAGA!NGAPAIN KAMU KESINI PAGI-PAGI?!" tanya Itsna terkejut melihat sosok yang berada di hadapannya itu.
"Ini uda siang sayang, kamu aja yang males bangun huuu!" cibir Ray.
"Lagi mo lanjut tidur nih, jadi tidak menerima tamu."
"Jahat kali loh, nih aku bawain sarapan!" Ray memberikan sekantung plastik berisi 2 porsi bubur ayam.
"Kok dua?"
"Ya satu buat aku lah, ayo masuk!" ucap Ray mendahuli Itsna masuk ke rumahnya lalu duduk di ruang tamu.
"DIH! Ini sebenernya yang punya rumah siapa sih?!" gerutu Itsna sambil menutup pintu. Setelah pintu itu tertutup, ia pun berjalan menuju dapur dan mengambil 2 gelas air mineral dingin. Mengapa dingin? Itsna lebih menyukai air mineral dingin yang baru keluar dari lemari pendingin, ia tak menyukai air hangat dan minuman hangat lainnya. Ia kembali menuju ruang tamu dan meletakan air mineral itu di atas meja. Ia mengambil remot yang ada di sampingnya dan menghidupkan tv.
"Mama kemana?" tanya Ray.
"Kerja."
"Oalah"
Suasana disana kembali hening, mereka sibuk menikmati makanannya masing-masing.
"Ke mall yuk?" ajak Ray.
"HAH? GW BELOM MANDI"
"Ga usah pake gw kenapa sih?!"
"Reflek beb. Lagian kamu aneh-aneh aja tiba-tiba ngajakin nge mall, orang aku belum ngapa-ngapain," balas Itsna.
"Kamu ga ngapa-ngapain juga cantik," ucap Ray membuat Itsna salah tingkah.
"Makanya lain kali planing dulu, kalo gini kan kamu jadi nungguin aku siap-siap, lama tauk."
"Nggapapa aku bisa sambil nonton film, siap-siap gih sana!"
Itsna pun menaiki tangga dan bergegas untuk mandi. Ia memakai blouse berwarna putih bercampur abu-abu dan celana berwarna hitam. Setelah memakai pakaiannya, ia duduk di depan meja rias dan mulai melakukan rangkaian skincarenya. Ia juga memakai make up tipis-tipis. Setelah selesai ia mengambil sling bag berwarna hitam yang berada di lemarinya dan memasukkan dompet beserta ponselnya.
Ia menghampiri Ray menandakan dirinya sudah siap. Mereka berjalan bersama menuju pintu dan mulai menaiki motor Ray. Ray melajukan motornya menuju mall yang mereka maksud.
○○○○○○○○○○○○○○○
"Lagi pengen apa?" tanya Ray kepada Itsna yang sedang berjalan disampingnya.
"Serum ku abis" jawab Itsna. Lalu mereka berjalan menuju store skincare. Disana terpampang berbagai macam serum, Itsna berkeliling mencari serum yang biasa ia gunakan. Ray hanya mengikuti langkah Itsna, dia tidak mengerti apa kegunaan itu semua. Setelah Itsna menemukan barang yang ia cari, Itsna pun menuju kasir.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAYNA
Non-Fiction*** Menjadi anak semata wayang yang selalu mendapatkan kasih sayang lebih dan tak pernah terbagi menjadi sesuatu yang sangat berarti untuknya. Lengkap dengan sahabat yang selalu ada dan siap menjadi garda terdepan kala dibutuhkan. Hidupnya semakin l...