"Itsnaa bangun sayang. Udah malem kamu kok belum ganti baju!" Mama Itsna membangunkan anaknya dengan mengusap pipinya dengan lembut.
"Mama udah pulang daritadi?" Itsna membuka matanya perlahan.
"Barusan sampe sayang. Bangun terus mandi ya, abis itu makan."
"Iya mah."
Itsna pun bangkit dari tempat tidur lalu membersihkan badanya di kamar mandi. Setelah mandi ia membuka lemarinya untuk memilih baju yang akan ia pakai. Pilihannya jatuh pada baju tidur berwarna biru langit kesukaanya. Itsna sangat menyukai warna biru langit, biru toska, tetapi tidak dengan biru tua. Setelah mengenakan pakaiannya, ia pun berjalan menuju ruang makan.
"Mama beli ayam bakar nih tadi buat kamu." Mama Itsna memberikan sepaket ayam bakar lengkap dengan nasi dan sambal.
"Makasih ma. Habis makan aku mau ke kamar lagi ya."
Setelah makan dan mencuci piring, dia pun langsung membaringkan tubuhnya ke kasur lagi. Dia membuka ponselnya dan terlihat ada beberapa chat yang masuk dari grup.
Kelompok PPKN
Dika: Halao gais selamat sore. Bsk jadi kerkom?
Clara: Gas aja gw mah, selalu selo asal ada yang jemput hehe
Lena: Nebeng terus, makanya punya ayang biar ada yang antar jemput
Agatha: Mempunyai ayang hanya untuk orang-orang yang tidak mandiri iya ga? @Itsna @Clara
Dika: Gw jomblo kok ga di tag?
Clara: Lu bukan circle gw
Agatha&Clara: HAHAHA!
Itsna: Hai gais mbb, gw tadi ketiduran.
Ray besok ada take video lomba
bahasa jepang jadi kita ngambil
weekend aja.
Itsna: @Lena yoi bener
Dika: Oke deh toh masih lama. Mo di rumah siapa btw?
Clara: Rumah lu ga si?@Dika. Gw dah terlalu bosen di rumah circle gw
Dika: Rumah gw perbatasan kota anjir, jauh.
Itsna: Gas aja sih gw, sekalian healing
Lena: Healing doang sembuh kagak, miskin iya
Clara, Dika, Itsna: HAHAHA!
Ray tak muncul sama sekali di grup itu, entah ponselnya berguna untuk apa. Mungkin hanya untuk menonton film anime kesukaanya.
○○○○○○○○○○○○○○○
Jika bisa mengganti nama hari, mungkin Isna akan menamai hari ini sebagai hari patah hati. Sudah tidak ada sapa dan senyum lagi dari Ray untuknya. Ia tidak tahu apa penyebabnya. Itsna hanya bisa diam melihat Ray dan Zara semakin dekat, dia tak bisa protes apalagi melarang.
"Hari ini kita ke perpus. Tugas kalian adalah mencari buku berbahasa inggris lalu mengartikan dan mempresentasikan di depan!" perintah Ibu Dwi, guru bahasa Inggris.
Semua siswa XI IBB berhamburan keluar kelas, mereka berjalan bersama menuju perpustakan. Setelah melakukan tap kartu anggota perpustakaan, mereka pun masuk dan mencari buku berbahasa inggris. Disana tampak Dika, Ray, Lena tengah berbincang-bincang sembari mencari buku yang mereka inginkan. Itsna berjalan menghampiri mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAYNA
Non-Fiction*** Menjadi anak semata wayang yang selalu mendapatkan kasih sayang lebih dan tak pernah terbagi menjadi sesuatu yang sangat berarti untuknya. Lengkap dengan sahabat yang selalu ada dan siap menjadi garda terdepan kala dibutuhkan. Hidupnya semakin l...