"Hati-hati ya sayang," ucap mama Itsna sambil memeluk putri tunggalnya itu.
"Iya ma, mama sama ayah semangat kerjanya ya," balas Itsna memeluk mama dan ayahnya.
"Nak Ray, titip Itsna ya, tolong pantau Itsna makan 3 kali sehari," ucap ayah Itsna kepada Ray.
"Iya om, nanti saya jagain Itsna nya. Kita berangakat dulu ya," pamit Ray kepada orang tua Itsna.
"Iya, hati-hati nak," balas mama Itsna sambil melambaikan tangannya.
Mereka berdua memasuki mobil dan melajukan kendaraannya menuju rumah Ray. Rumah Ray dan sekolah memang searah. Jadi Itsna memutuskan untuk berpamitan dulu kepada bunda Ray.
"Bunda, Itsna studytour dulu ya," ucap Itsna memeluk Mama Ray.
"Hati-hati sayang," balas mama Ray memeluk Itsna.
"Dadah kakak, jangan lupa oleh-olehnya!" timpal Adek Ray.
"Okey deh."
"Owh, ini pacarnya Ray," ucap kakak Ray keluar dari kamar ketika mendengar obrolan mereka.
"Iya kak, kenalin aku Itsna," balas Itsna menjabat tangan kakak Ray.
"Aku Ica."
"Ya udah kita berangkat ya takut telat," ucap Ray.
"Ati-ati, jagain tuh anak orang!" Kakaknya memperingkatkan Ray.
"Iye, ikut campur aja lu," jawab Ray.
"Ya udah nak sana keburu telat. Kalian berdua jangan lupa makan, hati-hati juga disana," ucap mama Ray.
○○○○○○○○○○○○○○○
Mereka pun melanjutkan perjalanan mereka menuju sekolah, disana sudah ada beberapa bis terparkir. Mereka berdua berjalan menuju kelas nya karena belum ada pengumuman berkumpul dilapangan. Wajah-wajah sumringah terpampang disana, seperti tak sabar untuk berlibur.
"WIH RAYNA TOGETHER FOREVER YA!" ucap salah temannya yang menyadari kehadiran mereka berdua.
"Siape Rayna?" tanya Itsna bingung.
"Ray dan Itsna HAHHAH!" jawab Lena.
"HAHAH. Keren sih!" Itsna tertawa ketika mendengar jawaban Lena.
"PERHATIAN! UNTUK SELURUH SISWA KELAS 11 SEGARA BERKUMPUL DI LAPANGAN KARENA KITA AKAN SEGARA BERANGKAT!" Pak guru memberi pengumuman melalui speaker kelas.
Siswa kelas IBB bergegas melangkahkan kaki keluar melewati pintu kelas sembari membawa barang mereka masing-masing menuju lapangan. Setelah semua kelas terkumpul, salah seorang guru mulai memberikan pengarahan dan memimpin doa bersama.
"Setelah ini kalian langsung menuju bus yang sudah ditentukan, untuk tempat duduk bebas ya."
"BAIK PAK!" jawab seluruh siswa dengan kompak. Merekapun berjalan menuju bus, Kelas IBB dan MIPA 1 menaiki bus yang sama. Itu artinya Itsna satu bus dengan mantannya.
"Sini aku naikin ke bagasi, berat kan," ucap Ray mengambil koper dari tangan Itsna.
"Makasi sayang," jawab Itsna dengan nada lembut.
"Cuaca akhir-akhir ini agak PANAS ya!" sindir Dika.
"Iri lu ga punya ayang ya?" balas Itsna.
"Banyak ayang gw mah," sombong Dika kepada Itsna.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAYNA
Non-Fiction*** Menjadi anak semata wayang yang selalu mendapatkan kasih sayang lebih dan tak pernah terbagi menjadi sesuatu yang sangat berarti untuknya. Lengkap dengan sahabat yang selalu ada dan siap menjadi garda terdepan kala dibutuhkan. Hidupnya semakin l...