Minggu pagi adalah waktu yang tepat untuk bersantai karena besok sudah hari senin. Hari yang di benci hampir semua orang. Suasana hari ini cukup cerah, matahari sudah sejak tadi mulai menampakkan dirinya. Itsna duduk di sofa ruang tamu sembari menonton film yang ia pilih acak karena bingung menentukan pilihan. Hari ini sahabat-sahabat akan berkunjung ke rumah Itsna.
Fun Briliants Girls
Agatha: Otw gais
Lena: Oke gw juga
Clara: WOY ZA JEMPUT!
Itsna: Dari dulu nebeng mulu kerjaannya dasar beban!
Itsna pun mematikan hp nya sambil tertawa. Clara memang tukang nebeng dari dulu. Motor dan mobil di pakai orang tua dan kakaknya. Clara sangat patuh dan tak pernah membantah orang tuanya. Ia selalu menerima apabila kebutuhannya harus ditunda orang tuanya yang lebih memilih mendahulukan kakaknya.
"ITSNA! HALLO ADA ORANG DI RUMAH?" teriak heboh Agatha.
"Anjir, orang belom gw suruh masuk main masuk-masuk aje lu."
"Halah biasanya juga gitu. Mama mana?" Agatha menanyakan mama Itsna.
"Mama gw ke kantor. Katanya ada urusan."
"Aduh enaknya yang kerja orang tuanya yang nikmatin anaknya."
"Ya orang ortu gw kerja buat gw masa mo biayain anak tetanngga. Lawak lo dasar."
Sembari menunggu Clara dan Lena yang belum datang, Itsna beranjak ke dapur. Ia membuka lemari pendingan mengambil beberapa kotak susu. Ia juga mengambil beberapa snack dan membawanya ke ruang tamu.
"Nih makan!" Itsna menyuruh Agatha untuk memakannya.
"Siap. Owh iya, ni dua tuyul kok kaga kaliatan lama bener."
"Bentar lagi juga nyampe paling lagi di jalan."
TOK TOK TOK
"Nah itu mereka," ucap Itsna lalu pergi membukakan mereka pintu.
"HAI BESTIE-BESTIEKU! PASTI KALIAN KANGEN DEH SAMA AKU!" tuduh Lena bersama kehebohannya.
"GA! Orang kemarin baru ketemu," balas Agatha.
"Owh iya kalian bertiga kemarin kerkom ya? Gw ga di ajak parah," ucap Clara.
"Mon maap lu bukan circle kita," canda Agatha.
"Eh btw kemarin gimana kerkom nya?" tanya Clara penasaran.
"Ada yang di antar jemput ayang," ucap Agatha sambil melirik ke arah Itsna.
"Ih anjir! Siapa? Kok gw ketinggallan berita?"
"Itu Itsna di antar jemput Ray HAHAH" jawab Lena.
"WAH! CINTA BERSEMI BERAWAL DARI KELAS!" heboh Clara.
"GAK! GW MALES PACARAN SAMA COWOK PENDIEM NOLEP GITU," elak Itsna.
"Ih jangan bilang gitu nanti suka loh!" celutak Lena.
"Bisa ganti topik ga sih? Bosen bet gw ngomongin Ray mulu."
"HAHAHA" Tawa Lena, Agatha, dan Clara kompak.
Mereka pun menghabiskan waktu libur dengan menonton drakor, menggibah, dan memakan cemilan. Yah memang kebiasaan perempuan saat bertemu kalau tidak mengumpulkan lemak ya menambah dosa. Walaupun bisa dibilang mereka bertemu setiap hari, namun mereka tak merasa bosan. Mereka selalu mempunyai cerita dan topik pembicaraan. Obrolan mereka selalu tercipta dan mengalir begitu saja. Tak terasa hari semakin gelap, mereka berniat pulang. Sebelum meninggalkan ruangan itu, mereka dengan kompak membereskan ruangan yang mereka tinggali seharian itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAYNA
Non-Fiction*** Menjadi anak semata wayang yang selalu mendapatkan kasih sayang lebih dan tak pernah terbagi menjadi sesuatu yang sangat berarti untuknya. Lengkap dengan sahabat yang selalu ada dan siap menjadi garda terdepan kala dibutuhkan. Hidupnya semakin l...