WARNING!
TERDAPAT BEBERAPA ADEGAN SPICY 😉 JIKA KAMU TIDAK MENGINGINKAN ITU TOLONG LOMPATI BAGIAN KETIKA DAYDAN SAMPAI DI KAMAR PANCURAN!!!Aidan
Kamar pancuran tidak didesain untuk privasi. Tidak ada kesopanan saat kamu adalah tahanan, diperlakukan seperti ternak yang harus digembalakan. Aku tidak tahu bagaimana pendapat masyarakat Daisy tentang telanjang, tapi Varin menganggap kesopanan itu perlu. Aku menatap wajah Daisy. Pipinya memerah dengan warna yang paling pucat. Ketika dia menyadari bahwa aku sedang menatap, warna merahnya berubah lebih cerah, merayap hingga mencapai lehernya. Itu benar-benar aneh, Varin tidak pernah mengubah warna kulit. Hal aneh itu seharusnya tidak membuatku ingin menjepitnya ke dinding, untuk berlutut di kakinya dan mendorong ujung gaunnya ke atas saat aku menyenangkannya dengan mulutku.
"Apa itu?" ucapnya pelan dan aku harus mengambil beberapa detik untuk menemukan pikiranku kembali. "Kamu menatapku seperti—aku tidak tahu, seperti kamu sedang kelaparan atau sesuatu."
Betapa dekat tebakannya dengan kebenaran. Meski aku tidak mengatakannya. Tidak ada alasan untuk membuatnya lebih khawatir. Dia tidak perlu tahu jika aku hampir tidak dapat mengendalikan diri ketika berada di sekitarnya. Aku masih ingat persis bagaimana reaksinya ketika mengetahui bahwa kami harus kawin. Bagaimana dia meringkuk ke dalam dirinya sendiri seolah dia ingin merobek kulitnya dan menghilang.
Dia juga memerah saat itu, saat air bocor dari matanya. Anehnya saat itu aku hanya ingin memeluknya. Bisikkan ke telinganya bahwa dia akan baik-baik saja. Aku akan membuatnya aman.
"Aku sedang berpikir di mana aku bisa menemukan pakaian lain untukmu. Untuk saat ini aku rasa kamu harus bertahan dengan yang satu ini," jawabku memilih sesuatu yang aman untuk dikatakan.
"Stroveix tidak menyediakan cukup pakaian untuk kita? Mereka sepertinya cukup murah hati dengan makanan."
"Aku rasa mereka tidak berpikir kamu akan membutuhkan pakaian."
"Kenapa mereka—"
Dia tidak pernah menyelesaikan ucapannya ketika pemahaman akhirnya tercermin di mata biru jernihnya.
"Aku yakin mereka lebih suka kamu telanjang," ucapku hanya untuk membuat itu jelas. Aku membenci diriku sendiri untuk itu tapi aku tidak bisa melindunginya dari apa yang akan datang.
"Tentu saja, menurutmu berapa lama waktu yang kita miliki sebelum mereka bosan menunggu?" Dia sedikit menggigil di dalam pelukanku, jadi aku memegangnya lebih erat. Peluk dia lebih dekat ke dadaku.
"Kalvac tidak terkenal karena kesabarannya," jawabku, tidak dapat menahan geraman saat aku memikirkan satu Stroveix yang telah membuatku berada dalam nasib ini. "Aku yakin itu tidak akan lama lagi."
Sepertinya hanya itu yang bisa kami katakan sebelum suasana kembali suram. Daisy tidak menyuarakan keberatan tapi aku juga tidak berpikir dia senang dengan keadaan yang dipaksakan padanya. Kamar pancuran untungnya tidak jauh dan aku senang saat pintunya akhirnya terbuka. Itu bukan tempat yang mewah atau luar biasa, tapi aku cukup yakin membersihkan dirimu bisa menjadi semacam kenyamanan. Lagi pula hanya itu yang bisa aku tawarkan saat ini.
Sayangnya bilik itu tidak kosong. Dua jantan Halnor dengan enam lengan sedang berada di bawah pancuran. Berhenti menggosok kulit mereka dan membeku saat melihatku di pintu masuk. Aku tidak menyadari geraman yang telah aku lakukan sebelum tangan ramping Daisy merayap untuk menyentuh pipiku dan membuatku melihat ke bawah, ke wajahnya yang semakin memerah.
"Keluar!" bentakku. Suku kata dari bahasa Stroveix terdengar kasar dengan lidahku. Kedua jantan Halnor itu saling tatap sepertinya mempertimbangkan apakah bersama mereka dapat menjatuhkan Varin yang setengah terikat. Karena aku cukup yakin aku sedang mengembangkan ikatan untuk Daisy terlepas pada penolakannya dan usahaku untuk menahan diri. Varin adalah makhluk teritorial, terutama jika itu berkaitan dengan betina yang menjadi pasangan ikatannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/245509649-288-k597659.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Saved By Alien
RomanceROMANCE || MATURE || SCI-FI Daisy McCormick Ketika Daisy menyadari telah diculik dan dilemparkan ke dalam sel bersama segerombolan alien yang mengamuk dan marah, dia merasa sangat ketakutan. Jika bukan karena salah satu alien sepertinya bertekad unt...