Chapter 4

7 0 0
                                    


Arnold membalik-balik koran di tangannya dengan tidak percaya.

"Kau masih tidak percaya?" tanya Allsya kesal.

"Bagaimana mungkin?" kata Arnold, "Ia sudah bersumpah tidak akan menikah. Aku mengenal wataknya. Ia tidak suka terikat."

"KAU MASIH TIDAK PERCAYA JUGA!?" seru Allsya marah.

Pagi ini dia dibuat shock oleh berita tentang pernikahan Raja Kerajaan Viering yang terkenal dengan keteguhannya untuk tidak menikah. Ia langsung memberitahu suaminya yang juga langsung membelalak melihat judul besar yang terpampang di halaman depan koran itu.

Koran itu membahas penyelesaian berita yang paling mengejutkan dari kerajaan yang indah itu setelah berita pernikahan orang pertama yang berada di urutan tahta Viering setelah
Jevano.

"Aku sudah tahu ia akan melakukan ini! Aku sudah dapat menebak ini akan begini jadinya. Ia pasti akan melakukan sesuatu untuk menghalangi jalanmu!"

"Naville, putri Earl of Hielfinberg," gumam Arnold melihat nama sang calon mempelai. Ia merasa pernah melihat nama ini.

"Memang apa bagusnya putri keluarga Hielfinberg!?" Allsya terus mengomel, "Ia tidak lebih terkenal dari aku. Mengapa mereka mengeluelukannya seakan-akan ia adalah seorang pahlawan?"

Arnold mengabaikan istrinya yang terus mengomel itu. Ia menuntaskan berita yang sedang diberitakan dengan hangat baik di dalam maupun di luar Viering.

Pernikahan kerajaan ini akan diselenggarakan secara besar-besaran di Cathedral Soyoz sebelum akhir musim panas ini. Diperkirakan tamu yang hadir sekitar 1500 orang meliputi undangan dari negara sekitar Viering dan bangsawan dari dalam dan luar Viering.

Demi memastikan segalanya berlangsung dengan lancar, berbagai persiapan sudah mulai dikerjakan dengan penuh perhitungan semenjak Raja Jevano memutuskan calon mempelainya.

Bahkan sebelum mengikat tali pernikahan dengan Lady Naville, sebuah pesta pertunangan akan diadakan di Schewicvic dalam waktu dekat.

Tidak jelas apakah Duke of Binkley juga diundang dalam pesta pernikahan ini. Pihak Istana Fyzool menolak untuk memberi komentar.

Tentunya setiap orang ingin tahu apa yang akan dilakukan sang Duke. Apakah dia berani muncul pada pernikahan orang yang telah dibuatnya malu?

"Kita harus segera kembali," Arnold memutuskan.

Allsya terkejut.

"Siapkan barang-barangmu. Kita akan kembali ke Viering saat ini juga."

"Apa aku tidak salah dengar!?" pekik Allsya, "Siapa yang mau kembali? Aku tidak mau hadir dalam pernikahan mereka. Kalau kau mau pergi, pergi saja seorang diri. Aku tetap tinggal di sini."

"Allsya sayang," Arnold langsung berdiri memeluk pundak istrinya,

"Kita harus menunjukkan pada mereka bahwa pernikahan mereka tidak mempengaruhi kita."

"Kau berjanji untuk membawaku keliling Eropa!" rujuk Allsya.

"Kita masih bisa datang ke sini sewaktu-waktu," bujuk Arnold.

"Aku mau sekarang!" Allsya menegaskan. Allsya membalik badannya – melingkarkan tangan di sekeliling leher Arnold. "Kau sudah berjanji padaku. Kau tidak akan mengingkarinya, bukan?" ia berkata dengan manjanya.

"Tentu, sayang," Arnold memeluk Allsya dan mulai mencumbunya.

"Aku akan melakukan semua keinginanmu."

.

.

"Tuan Muda Jilian," panggil Nicci.

RATU PILIHAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang