Setelah di bujuk habis habisan oleh Jimin, akhirnya Naya memutuskan untuk kembali pulang ke rumah Jimin, ia sangat berharap semoga kejadian itu tidak akan terulang lagi.
Naya yang sudah bangun dari tidurnya ia berfikir alangkah bagusnya membuka tirai jendela di pagi hari agar cahaya yang masuk buat tubuh sehat.
"Eum sayang, tutup tirai nya, mata ku sakit melihat cahaya itu"
Ketus Jimin yang terbangun dari tidurnya, dan terlihat wajah tampan khas dari mode bangun tidur.
"Bangun lah, ini sudah jam 7 lewat, apakah kau tidak ke kantor?"
"Eum anniyaa, aku di rumah saja ingin berdua dengan mu"
"Jangan sering sering bolos kantor, nanti karyawan mu makan apa"
"Biarkan saja, kau jangan memikirkan mereka, mereka tidak terlalu penting"
Jawab Jimin dengan santai, justru Naya malah mendengus kesal karna jawaban Jimin yang seenak nya.
"Baiklah aku turun duluan"
"Aaaaa..!!"
"Apa lagi"
"Morning kiss nya mana"
"Ga"
Naya keluar kamar dan meninggalkan Jimin yang masih cemberut kesal karna tidak di beri morning kiss.
Ia menyiapkan makanan untuk Jimin, sedangkan Jimin sedang mandi sambil menunggu Jimin, Naya membuat sedikit jus.
"Chagia morning kiss dulu"
"Oppa, tidak ada morning kiss morning kiss'an, duduk lah aku sedang membuat jus"
Bukan nya duduk, Jimin malah semakin mengeratkan pelukannya di pinggang Naya.
"Yaaa Jimin-ah!!!"
"Gamauuu~"
Naya menghela nafas panjang lalu kembali mengambil nafas dengan dalam.
"Sayang, duduk dulu ya, aku masih buat jus oke?"
"Nee nee"
Jimin mencuri satu kecupan di bibir Naya, lalu ia langsung berlari ke meja makan.
Setelah selesai masak, Naya menemani Jimin makan.
"Sayang, aku akan mengikat mu lagi nee? Waktu itu hubungan kita sempat berantakan bukan?"
"Kau yakin akan secepat ini? Aku hanya tidak mau jadi bahan pembicaraan orang lain"
"Tenang saja, aku akan mengurus nya lebih rapi"
"Baiklah terserah mu saja, eum oppa, aku tiba tiba ingin kimbab, tpi gamau kimbab yang pake nasi"
Jimin menatap Naya dengan aneh, ia sedikit bingung bagaimana kimbab tanpa nasi?.
"Nyari dimana kimbab tanpa nasi sayang? Ada ada saja"
"Ayolah carikan untuk ku oppaa"
"Oppa buatkan saja ya?"
"Memang nya bisa?"
"Kau meremehkan ku? Lihat saja nanti"
Jimin pergi ke dapur, entah apa yang akan di lakukan nya di sana, jangan sampai ia memecahkan seisi dapur itu.
Naya melihat Jimin yang sibuk dengan kegiatannya pun tersenyum, karna wajah Jimin sangat menggemaskan ketika sedang sibuk.
Beberapa menit kemudian Jimin datang dengan sebuah piring yang berisi kimbab sesuai dengan permintaan Naya.
"Apakah ini meja no 03? Ini kimbab pesanan mu Noona"
"Ahaha apa sih oppa taru saja di situ"
"Ahh ini bukan meja no 03 ya? Baiklah maaf saya salah meja"
"Yaaa oppa kimbab ku"
"Kau tidak mengatakan ini meja no 03 Noona, jadi maaf saya akan mencari meja no 03 itu"
"Astaga, baiklah ini meja no 03"
"Aaa yaa, ini pesanan mu Noona terima kasih, sering sering datang ya Noona, permisi kami akan tutup cafe nya"
"Belum makan udah tutup 😭"
"Hehe ya udah habiskan dulu makanan nya Noona"
"Nee terima kasih pelayan"
Jimin kembali ke dapur dan Naya masih senyum senyum karna tingkah konyol dari seorang Park Jimin.
"Gimana? Enak?"
"Enak, makasih oppa"
Naya mencium pipi Jimin lalu melanjutkan makan nya, sedangkan Jimin yang sedang di mabuk saling yang tidak karuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
"APPA KU TERNYATA SUAMI KU?"
Aktuelle Literaturcinta itu buta, sama halnya seperti kisah dari seorang gadis tengil satu ini yg jatuh cinta kepada appa angkatnya sendiri, konyol bahkan sumber dari segala emosi, tpi siapa sangka jika appa nya juga menyukainya? Cerita berdasarkan imajinasi author s...