Maljum 21++

142 6 0
                                    

Naya masih sibuk dengan handphone nya, karna akhir akhir ini dia jarang keluar rumah untuk shopping, jadi belanja nya online saja.

Dan tidak tau kenapa, Naya menjadi lebih pendiam dan dingin, tidak biasanya ia menjadi seperti ini.
Terkadang Jimin juga aneh dengan sikap Naya yang selalu dingin.

Jimin membuka pintu kamar dan melihat sang istri yang masih fokus pada handphone nya.

"Malam sayang, serius banget maen handphone nya udah malem loh"

"Aku masih sibuk, banyak barang yang harus ku check out"

"Mwo? Istri ku shopping ceritanya? Kenapa tidak ke mall bersama ku"

"Bukan kah kau sibuk? Aku juga malas keluar lebih baik aku belanja online saja"

Jimin mengambil handphone Naya dan meletakkan nya di meja.

"Kau lupa ini malam apa? Seharusnya seorang istri itu pengertian sibuk membenarkan diri untuk suami nya"

"Katakan saja apa mau mu tidak perlu mengatai ku seperti itu"

"Jatah"

"Tidak sekarang ya, aku sedang---"

Jimin menindih tubuh Naya dan menatap nya lalu langsung melumat bibir kenyal Naya.

Tangan nya tidak tinggal diam, berusaha membuka piama Naya dan menurunkan semua pakaian nya.

Ia membuka mata dan melihat tubuh mulus istri nya itu yang sudah tidak berpakaian lagi, hanya terisa kedua dada yang masih terbungkus oleh bra nya.

"Mau main kasar atau lembut?"

"Perlahan saja, kau sudah lama tidak menyentuh nya jadi pasti akan sangat sakit"

Jimin tersenyum melihat wajah sayu istri nya itu, lalu dia menciumi perut Naya tidak lupa dengan sedikit gigitan kecil.

"Cakar punggung ku jika ini sakit nee?"

Naya mengangguk pelan dan memejamkan matanya.

Jimin bersusah payah mendorong adik kecilnya untuk masuk ke dalam sana, jujur kali ini dia benar benar kewalahan untuk mempersatukan mereka, milik Naya benar benar sangat sempit sekarang.

"Arghh ahh... Jim pelan pelan"

Jimin memandang gemas wajah Naya yang sudah memerah karena kelakuan nya.

Di rasa Naya sudah sedikit tenang Jimin pun menghentak kan milik nya sampai masuk sempurna ke dalam sana.

"Ahh..!! Fuck!! Sialan kau Park Jimin!! Aahh sakitt"

"Tahan sedikit sayang, ini akan terasa lebih nikmat sabar nee"

Jimin mulai menggerakkan tubuh maju mundur begitupun seterusnya dengan tempo sedang membuat keduanya perlahan merasakan kenikmatan itu.

"Emhptt begini? Eum? Bagaimana?"

"Aghhh ahh yaahh beginih ahh sajaa"

Wajah Naya sangat lah menggemaskan dengan bibir yang sedikit menganga dan terus mendesah kan nama Jimin.

Tidak tahan akan itu Jimin mulai jahil dengan menambah kecepatan gerakan tubuh nya.

"Ahhh mhhptt ahh ahh Jimin ahh pelan pelan ohhh fuck!!"

Jimin sedikit menunduk dan melumat bibir Naya tangan sebelah yang terus memegang pinggang Naya dan meremas nya.

"Ahhh ahh Jimin-ah eughh ouhh berhenti ahh sakitt jimm hhhh ahh perihh"

Tangan Naya mengulur memegang pinggang Jimin yang terus menghentak tubuhnya, berusaha menjauhkan tubuh Jimin dari badan nya.

Tapi usaha itu sia sia justru Jimin malah memegang kedua tangan Naya dan mengeratkan nya di atas perut Naya.

"APPA KU TERNYATA SUAMI KU?"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang