8

4 1 1
                                    

"Lo ada waktu ga, malam ini?" Tanya Leman tanpa basa-basi. Lagipula untuk apa.

"Ga. Gua ada jadwal basket." Jawab Xeni sambil berusaha untuk menerobos tubuh Leman dengan baik-baik.

Leman tersenyum miring.
"Lo masuk klub untuk masuk ke pertandingan yang diadain Pemerintah, kan? Nama grup lo, Geaskar. dan nama coach lo, Pak Reyhan Gharan Zherd." Ucap Leman tanpa diminta.

"Ya. Lo masuk kan? Trus lo mau apa? Mau berangkat bareng? Atau mau bolos di hari pertama lo latihan? Whatever is it, i dont care at all." Ucap Xeni lalu menatap tajam Leman.

"Gua anak baik, asal lo tau. Gua ga mau bolos di hari pertama gua, karena gua serius ngikutin turnamen itu. Gua cuma mau ngobrol sebentar sama lo." Ucap Leman menatap Xeni santai.

"Yakin sebentar? Gua abis ini mau ke club. Mau ikut?" Tawar Xeni dengan tawaran gila.

"Boleh." Jawab Leman.

"Ternyata, kau gila." Ujar Xeni lalu menerobos kasar tubuh Leman untuk pergi dengan segera. Masih di sekolah dengan kaos yang tidak bisa digunakan leluasa ternyata tidak enak.

"Hei! Jam berapa?" Tanya Leman mengejar Xeni.

"Jam 3 sore. Di club Vegra. Btw, club sama bar beda." Ucap Xeni lalu pergi tanpa mau repot-repot berpamitan.

"Gini amat deketin orang yang anti sama cowok." Ujarnya pelan lalu mengacak rambutnya frustasi.

"Sabar. Yuk, pulang sama gua. Gua lagi baek." Ujar Felix mengagetkan Leman.

"Hm. Lo baek pasti ada maunya." Ucap Leman lalu merampas kunci mobil milik Felix.

"Haha. TAU AJA LO!!" Seru Felix agar Leman mendengar. Felix pun menyusul Leman yang berada di depannya.

~~~

Kini jam sudah menunjukkan pukul 3 sore membuat Leman kalang kabut. Ia bahkan belum sempat mandi karena asik bermain hp. Langsung saja, ia meninggalkan hp nya dan masuk ke kamar mandi dan mandi dengan gaya asal-asalan.

Setelah keluar dari kamar mandi, ia pun memakai baju warna hitam lalu dibalut jaket berwarna hitam juga, tak lupa memakai celana levis berwarna hitam.  Segera mengambil kunci motor, hp, dan berlari menuju tempat motornya terparkir.

Ia membuka hpnya dan mencari keberadaan club Vegra. Setelah sudah segera ia melajukan motornya dengan kecepatan diatas rata-rata.

20 menit kemudian, ia pun sampai. Bernapas lega dan memasuki bar tersebut yang kelihatannya cukup mewah. Langsung saja ia mencari keberadaan Xeni yang mungkin sudah menunggu lama. Menghampirinya dan duduk di depan Xeni.

"Hai. Lo udah lama?" Tanya Leman basa-basi.

"Hm. Apa yang mau lo omongin?" Tanya Xeni.

"Begini.. Gua kan mau masuk klub lo, ada baju yang harus gua beli ga? Atau sepatu? Celana? Harus bawa uang ga? Dan gua harus gimana latihan sama temen-temen lo." Tanya Leman membuat Xeni mendengus kesal.

"Lo serius ga sih? Gitu aja ga tau, kebukti kalau lo ga serius. Semua itu tinggal lo jalanin, baju, celana bakal disediain, untuk sepatu, lo ngerti sepatu basket kan? Lo beli sendiri." Ucap Xeni panjang membuat Leman hampir menjatuhkan rahangnya.

"L-lo bisa ngomong panjang juga ya.. makasih infonya. Gua mau nanya, lapangannya dimana? Pak Grey ga ngasih lokasi. Mungkin dengan gua nanya ke lo, gua bisa dapet?" Tanya Leman penuh harap.

"Jl Veteran no 22. Gor Fedrain." Ucap Xeni lalu meminum minuman yang terlihat mempunyai alkohol.

"Lo minum alko?" Tanya Leman kaget.

Lemanila (Story Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang