9

3 1 1
                                    

Baiklah. Kali ini pertandingan akan lebih sengit, bukan untuk mempertahankan posisi, tetapi mereka bertaruh untuk siapa yang akan mendapatkan atau siapa yang akan menjauh. Sebenarnya Xeni selalu seperti ini, ia berjuang karena memang tidak mau mempunyai pacar.

"Karena tebakan team Geaskar benar, maka bola berada di tangan Xenila." Ucap wasit memberikan bola ke tangan Xeni yakni ketua dari grup Geaskar.

Leon diam-diam menghela napas frustasi. Okelah, kita kasih team Xeni satu poin saja.

Peluit pun ditiup dan Xeni segera menyerang team Leon. Ditengah-tengah ia menggocek team Leon, fokusnya tiba-tiba buyar dan bola yang sedang di dribble nya langsung diambil oleh team lawan karena melihat peluang.

Team Xeni segera menyadarkan ketua mereka dan menatap Xeni kecewa. Lalu segera fokus dengan bola yang sudah hampir mendekat ke arah ring.
1... 2.. 3..
Bola berhasil dilempar namun ternyata tidak sampai masuk karena Xeni langsung mengambil bola itu dengan melompat tinggi. Segera Xeni ayunkan bola itu ke teamnya untuk mengelabuhi lawan.
Ketika lawan melihat ke arah lemparan, langsung saja ia menerobos tubuh tim lawan dan menggocek beberapa anggota dan melemparkannya ke arah ring, dan hasil yang didapat adalah... MASUK!!!

Xeni tersenyum puas dan melihat papan skor.
5-0.
Biarkanlah Leon bekerja keras melawannya. Untung jarak dan lemparan yang ia ambil itu jauh dan sempurna sehingga mendapat poin besar.
Ia dapat melihat bahwa Leon memukul kepalanya frustasi. Ia dapat tau bahwa Leon adalah pribadi yang ambisius dalam mendapatkan sesuatu. Mari kita lihat seberapa besar ambisius Leon untuk memiliki Xeni sebagai pacarnya. Kalau Leon berhasil, biarlah ia menjadi pacar Leon sebagai balasan atas kerja kerasnya. Tapi Xeni tidak akan pernah mau dimiliki seseorang.

Kali ini bola berada di tangan Leon, sang kapten. Xeni jadi tidak sabar melihat hasil dari pertandingan ini.
Peluit pun ditiup.
Segera ia menghadang Leon dan mencari celah untuk mengambil bola dari tangan Leon.
"Give your points to me, baby." Bisik Leon dengan tatapan ambisinya.

Xeni pun memaksa mengambil bola itu dan ternyata berhasil. Langsung saja tak ingin menyia-nyiakan kesempatan, ia langsung mendribble secara cepat lalu melewati beberapa anggota tim lawan yang menghadangnya dengan cepat lalu melakukan shoot dengan jarak yang cukup jauh. Dan.. masuk!
8-0.

Bola kembali berada di tangan Leon namun Xeni langsung saja mengambil bola secara paksa setelah peluit ditiup dan lagi, hasilnya Xeni berhasil mengambil bola itu dan mencetak poin dengan poin yang cukup tinggi.

12-0.
Lagi dan lagi secara berturut-turut Xeni memberikan poin tanpa memberi napas kepada tim Leon. Sehingga tim Leon semakin frustasi dibuatnya. 45 menit bermain sendiri dengan sedikit bantuan timnya ia mencetak poin;
45-0
Tim Leon tidak diberikan poin sama sekali oleh Xeni. Muka Leon pun langsung memerah karena emosi. Emosi tidak bisa mendapatkan apa yang ia mau.

"Arghhh!!!!!" Teriak Leon seperti orang gila dan bisik-bisik ribut dari arah tribun pun semakin menggema membuat Leon semakin emosi.

"DIAM LO SEMUA!!!!!!" Teriak Leon sekuat tenaga. Ia memukul-mukul kepalanya dengan tenaga kuat hingga ia melukai diri sendiri sampai menimbulkan benjolan di kepala.

"B*NG*** LO, XENI!!!!" Teriak Leon dengan penuh emosi, menatap tajam Xeni sedangkan Xeni diam saja dan menatap Leon dingin dan datar.

Sedangkan Xetta sudah gemetar seluruh tubuh karena emosi. Emosi karena wakilnya dicaci maki oleh orang yang asing bagi nya. Bahkan, orang yang duduk disamping Xetta sudah panas dingin melihat aura Xetta yang sepertinya sangat emosi.

Xetta hanya menahan diri agar tidak turun kebawah dan menghajar Leon tanpa ampun. Xetta hanya ingin semuanya berjalan lancar tanpa ada kendala didalamnya. Xetta hanya ingin memberikan rasa nyaman kepada peserta maupun penonton. Xetta hanya ingin semuanya damai, dan ikhlas menjalankan pertandingan ini. Namun tampaknya, Leon harus diberi pelajaran, tapi tentunya tidak sekarang. Mungkin setelah pertandingan ini usai.

Lemanila (Story Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang