27

2 1 2
                                    

Hari ini mereka berdua telah mengerjakan ulangan akhir hari ketiga dan semua itu berjalan lancar tanpa kendala, bahkan keduanya mengaku bahwa ulangan akhir ini semuanya mudah dan dapat dikerjakan dengan hitungan menit.

"Mau minum ga?" Tanya Leman ketika Xeni masuk ke mobil Leman. Hari ini Leman sengaja menjemput tepat didepan gedung Heradres

"Ga usah. Kita mau makan apa, bub?" Tanya Xeni sambil berkaca membetulkan tampilannya yang sudah lumayan berantakan.

"Fried chicken? Atau mie? Atau apa?" Tanya Leman menawarkan beberapa menu yang masih bersahabat dengan kantong.

"Whatever you serve, i will eat bub," jawab Xeni melirik Leman yang sibuk dengan aktivitas menyetirnya.

"Thank you," Leman memberikan senyuman menawannya karena ia selalu merasa dihargai ketika dekat dengan Xeni. Hal itu tidak dapat ia temukan di beberapa gadis seusia Xeni yang berarti Xeni itu limited edition untuk Leman dan Leman benar-benar bersyukur atas kehadiran Xeni di hidupnya.

"Your well, baby," Xeni membalas dengan senyuman tak kalah manisnya.

Leman ingin sekali cepat-cepat melamar Xeni dan ia cukup menyesal kalau ia harus memacari Xeni 1 tahun lamanya lalu setelah itu melamar Xeni untuk ke jenjang yang lebih serius.

"Kamu ga ada niatan untuk nikah, kah?" Tanya Leman iseng karena ia benar-benar ingin menikahi Xeni. Tidak cukup sampai pacaran saja, harus ke jenjang yang lebih tinggi lagi.

"1 tahun lagi sama seseorang," ucap Xeni meladeni keisengan Leman dengan keseriusan.

"Siapa seseorang itu? Gimana ciri-cirinya? Apa orang nya baik?" Tanya Leman lagi dengan tidak ada jenuhnya.

"Inisialnya L, ciri-cirinya ya ganteng, manis, sedikit badboy, tukang bully, terkenal di sekolahnya sendiri. Orangnya baik kalau ke yang disayang doang, yang ga kenal dan ga disayang walau deket ya galak kayak harimau." Jabar Xeni membuat Leman terkekeh kecil

"Kamu katain aku kayak harimau? Tapi gapapa sih, soalnya ke kamu kayak hello kitty," Leman memberikan senyuman menawannya -lagi-

"Bisa ae beliau ini," gurau Xeni menggunakan kata gaul ditambah kata formal lalu meledaklah tawa Leman yang sedari tadi ditahan.

"Kocak banget pacar aku," ujar Leman tapi tak ditanggapi apa-apa oleh Xeni. Bahkan Xeni masa bodo dan malah lebih sibuk dengan memfoto langit dan wajahnya yang teramat cantik untuk Leman. Ah bisa saja pemuda ini

"Turun. Kita makan seafood aja ya? Nanti kamu pesen aja, nanti aku bayar." Ucap Leman enteng lalu turun setelah memarkirkan mobilnya.

"Makan ikan lagi, yaa?" Tanya Xeni. Leman pun hanya terkekeh saja karena apapun yang dipilih Xeni, ia sama sekali tidak masalah.

Merekapun memesan makanan yang ingin dimakan dan segera mencari tempat duduk agar bisa menunggu dengan nyaman. Sayangnya, di masa menunggu mereka, mereka tidak berbicara sama sekali dan lebih sibuk dengan ponsel mereka yang terlihat lebih menarik daripada pasangannya. Mereka diam sampai waitress mengusik kegiatan mereka.

"Halo, dengan menu ikan salmon plus saus dan kepiting spesial dengan nasi 2. Silahkan dinikmati. Untuk minumnya bisa ditunggu sebentar lagi, ya. Terimakasih," ujar waitress tersebut lalu menyiapkan makanan di meja lalu pergi.

"Abis kan, bub?" Tanya Leman memastikan.

*Abis kokk. Kalau ga abis juga kan ada kamu! Hehe.." ucap Xeni santai.

"Ya. Silahkan dinikmati!" balas Leman lalu makan.

~~~

"Besok pelajaran apa, bub?" Tanya Leman yang juga sedang keluar dari mobil setelah memarkirkan mobilnya di apartemennya.

"Matematika wajib sama bahasa. Kenapa?" Tanya Xeni balik

"Nothing. Nanti kalau kesusahan bilang aja nanti aku kasih catatan aku," ucap Leman lalu menggenggam tangan Xeni untuk masuk ke apartemennya.

Lalu merekapun belajar

~~~

Dilain tempat, terdapat sesosok pemuda yang masih menjadi pecandu obat tidur dan entah kapan akan berhenti. Sembari mencandu obat tidur, dirinya juga menjadi pecandu nikotin membuatnya terlihat acak-acakan dan tidak sehat. Tubuhnya juga terlihat lebih ringkih dari kemarin-kemarin karena pemuda itu hampir tidak menyentuh nasi sedikitpun lalu ditambah dengan menjadi pecandu obat tidur membuatnya kurus.

Cklek

Itu adalah Zrea, si asisten pribadi juga sahabat dari Geovano Baradil Vegra. Dia memasuki kamarnya tanpa mengetuk dan Geo hanya bisa memakluminya walaupun tindakannya bisa dibilang tidak sopan.

"Ge, mandi sono jangan nyebat mulu! Kasian jantung lo, gua bukan sayang sama duit lo atau rokoknya ga laku tapi tubuh lo yang ga bisa diperbaharui itu yang gua khawatirin. Pikirin diri lo. Seburuk-buruknya lo pasti masih ada orang yang menyayangi lo. Lo udah jadi pecandu obat tidur, eh pecandu rokoknya ikut-ikutan. Udah kenapa, sih? Lo tau kan gua benci yang namanya kehilangan? Jangan lah, kasian itu tubuh lo. Kalau mau galau, ya galau! Sini gua temenin! Jangan nyebat sama pecandu obat begini! Emang lo kira gua suka? Hah? Banci kelakuan lo. Maaf-maaf ni tapi lo udah ga bisa dibilangin pake bahasa manusia, Ge. Sebenarnya gua pengen sih ngehajar Lo, tapi karena gua masih tunduk sama lo gua masih tahanin aja. Jujur dari lubuk hati terdalam, gua benci lo yang sekarang," jelas Zrea tiba-tiba membuat Geo berdecak kesal. Kenapa sih, kerjaan Zrea selalu saja hanya memarahinya? Apa tidak ada kerjaan lain? Kepalanya pening karena terus-menerus mendengar ocehan Zrea yang tidak jelas.

"Stt! Diem deh lo kalau ga ngerti apa-apa. Bacot doang bisa lo. Gua pecat juga lo lama-lama," sembur Geo seketika membuat tubuh Zrea tegak dengan kepala menunduk dalam. Ia merasa bersalah telah mengomeli Geo yang pada dasarnya tidak suka dinasihati.

"Lo siapin 1 set baju yang formal, ya. Gua mau mandi dulu. Gua ada urusan, jangan dibilangin ke Ayah." Pesan Geo lalu memasuki kamar mandi.

"Untung gua orangnya sabar," gumam Zrea sambil mengelus dada sabar.

Dari kecil Geo tidak pernah mau menuruti apa yang Ayahnya katakan walaupun bisa dibilang Geo kecil cukup pintar dari anak kecil lainnya. Geo benci dengan namanya 'nasihat', dan kadang ia harus berpura-pura baik didepan orang agar ia mendapat nama yang baik, dan Geo benci itu. Bisa dibilang, selama ini Geo tidak bebas dan Geo memang benci menjadi orang yang berpura-pura baik. Bahkan dikepalanya selalu ada ide gila setiap harinya, dan beruntungnya Geo masih waras sehingga dia tidak mengikuti keinginan pikirannya. Tapi, ketika ia berhasil menciptakan satu komplotan geng yang sampai saat ini terkenal, membuatnya seolah-olah mempunyai rumah pertamanya dan ia begitu senang menjalani hari-hari dimana ia harus mengetuai sahabat-sahabatnya. Namun, dibalik itu semua dia memang tidak pernah berpikir bahwa ia akan menghadapi yang namanya 'pengkhianatan' namun pernah ia terpikir akan kehancuran grupnya. Tapi pikiran itu ia buang jauh-jauh dan yang diketahui pasti yaitu Geo shock dan kecewa berat. Geo benar-benar kehilangan jati dirinya sebagai ketua. Geo hancur sejadi-jadinya namun tidak ada yang peduli dengan dirinya selain Zrea itu sendiri. Geo muak dengan manusia yang hanya bisa bertindak tanpa berpikir. Geo benar-benar benci itu. Seharusnya sekarang Geo sudah mulai bisa lepas dari obat tidur dan rokok namun karena kehancuran yang terlalu tiba-tiba membuatnya menjadi tambah parah dan Geo mengakuinya maka dari itu ia hanya bertahan tanpa berkata lebih.

Dari kejadian ini yang paling Geo benci adalah 'manusia mempunyai 2 muka atau lebih'. Entah kenapa ditelinga Geo benar-benar memuakkan. Kalau begitu, Manusia tidak lebih dari hewan berkaki 4 dan 2. Nama manusia di pikiran Geo sudah jelek sejelek-jeleknya dan Geo benar-benar mengakuinya bahwa ia membenci manusia.

~~~~

TOBECONTINUED

Lemanila (Story Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang