18

4 1 2
                                    

Hari ini adalah hari libur. Hari kesenangan untuk kita bersantai ria dengan beberapa camilan yang akan menemani hari. Entah ada angin apa, dia lebih memilih di rumah daripada di markas. Sebenarnya suntuk juga sih dirumah yang kosong ini, tapi entah kenapa ia sangat malas untuk sekedar turun kebawah. Xeni sudah mandi, sedangkan untuk camilan, kulkasnya memang berada di lantai 2 jadi ia tak perlu susah-susah untuk turun kebawah. Lagipula, dibawah sudah ada freezer sendiri.

Ditengah-tengah ia bermain game bersama inti Elsgera dari jauh, terdengarlah beberapa ketukan yang mengganggu Xeni, membuat Xeni harus turun dan itu benar-benar malas sekali. Xeni pun turun sembari memainkan karakter yang ada di game ml itu. Ketika ia membuka pintu rumahnya, betapa kagetnya ia bahwa yang berada di belakang pintu itu adalah Leman. Xeni kira, itu adalah Ayahnya jadi ia akan mengusir, ternyata itu Leman.

"Ngapain lo?" Tanya Xeni sinis. Ia kan juga manusia yang punya rasa takut, ia takut Leman akan berbuat yang macam-macam.

"Main," jawab Leman.

"Main apa? Lo kira rumah gua tempat main, hah?" Tanya Xeni tak terima.

"Santayy. Aku bawa ini looohh," ujar Leman sembari memperlihatkan tangannya yang penuh dengan kantong plastik.

"Lo ngapain sih? Apa itu?" Tanya Xeni tidak santai. Ketenangannya jadi terganggu.

"Bikinin tumis kangkung sama telor dadar dong, hehe," pinta Leman dengan wajah tak berdosa. Cengiran khasnya pun dikeluarkan agar Xeni luluh.

"Gak, gak!! Apa-apaan lo nyuruh-nyuruh, lo bikin aja sendiri," ucap Xeni ketus lalu naik keatas tanpa mempersilahkan Leman masuk.

Leman pun menaruh semua belanjaannya di meja makan dan segera mengikuti Xeni setelah menutup pintu rumah Xeni.

"Ay, dengerin dulu, kamu udah baca pesan pertama aku, kan? Yang sama orang anon itu?? Kamu pasti baca! Nah itu maksud ku," jelas Leman mencekal lengan Xeni.

Xeni pun melirik cekalan tangan Leman, lalu menyentaknya dengan kasar dan terlepas begitu saja dan tidak mengindahkan Leman. Ia malah asik dengan handphonenya.

"Ay, aku kesini buat quality time sama kamu, sambut dong," mohon Leman. Leman berdiri diambang pintu dengan tatapan memelas pada Xeni.

"Quality time aja lo sendiri sono! Ngapain ngajak-ngajak gua. Ga ada hubungannya," ucap Xeni acuh.

"Ay, aku udah niat loh. Aku juga udah bikin list apa yang mau kita lakuin hari ini. Kamu ga suka ya?" Tanya Leman dengan lirih.

"IYA GUA GA SUKA!! MAU APA LO!??" tantang Xeni. Leman pun menghela napas pelan lalu berjalan mendekati Xeni dan duduk disebelah Xeni tepatnya di sisi ranjang Xeni.

"Jangan kasar ngomongnya, mau bagaimanapun itu, gua ga suka," tutur Leman menyandarkan kepalanya ke bahu Xeni dan mencari tempat ternyaman untuk beristirahat sejenak.

"Emangnya lo siapa sih!? Pacar kontrak aja ngatur!!" Cerca Xeni.

"Iya, aku sayang kamu, udah ya cantik, kan udah aku bilang, ga ada embel-embel kontrak nya dan aku ga suka kalau kamu bilang aku pacar kontrak kamu, keliatan banget aku ga modal, kan aku cuma mau kamu cinta sama aku and then kita pacaran yang sebenar-benarnya dan kamu bakal aku lamar detik itu juga setelah satu tahun itu, percayalah, apa yang aku lakuin hari ini ga cuma mau bikin kamu jatuh cinta sama aku, aku juga mau kamu lihat ketulusan aku, effort yang udah dikeluarin buat dapetin kamu. Kalau ga takdir pun gapapa, setidaknya kita punya cerita, sebelum kita kembali menjadi teman dan mencari mana jodoh kita yang sesungguhnya. Hargai aku selagi aku masih sayang, kalau ga aku udah ga tau mau gimana lagi, mungkin aku akan pergi ke Eropa buat nempuh pendidikan dan hidup dengan buku-buku yang bakal nemenin aku selamanya. Aku ga akan jatuh cinta dengan orang lagi, kalaupun harus, aku tetap ga mau, aku ga mau kamu cemburu, aku ga mau kamu marah, aku ga mau kamu nangis. Aku ga mau kamu nerima hal jahat dari dunia ini, biar kamu bahagia aja sama aku. Dengan begitu, aku bakal seneng pas udah ga ada didunia liat kamu bahagia, walau ga sama aku pun, aku ikhlas, aku rela sayang," tutur Leman lembut.

Lemanila (Story Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang