Chapter 14 • Keegoisan

551 64 8
                                    

Pagi telat tiba. Zean sudah bersiap dengan tampilannya. Jam 9 nanti acara graduate nya akan dimulai. Sebelum berangkat, ia menyiapkan sarapan untuk mereka bertiga. Untungnya mereka tidak punya masalah perut.

"Ayah, aku sudah kenyang," ucap Keisya. Ia menyukai kimchi tetapi tidak tahan dengan bumbunya, dan ketika sayuran berbumbu rempah rempah itu masuk ke mulut, sedikit ada sensasi lembek dan kenyal tetapi tidak berani bilang pada ayahnya.

"Ze, kapan kamu akan berangkat?" tanya Lia.

"Berangkat pukul 8, kalian bisa datang pukul 9 nanti," jawab Zean.

"Berarti ayah akan pergi sekarang?" tanya Keisya sambil menoleh padanya.

Zean mengangguk, ia memakan sosisnya sebelum akhirnya beranjak pergi ke kamar. Zean langsung bersiap memakai setelan jasnya, untungnya semua sudah dipersiapkan di universitas jadi dia hanya perlu datang.

Zean pergi lebih dulu. Dari semalam ia tidak sama sekali tidak membuka ponselnya dan ketika ia membuka ponsel, banyak sekali notif aplikasi dan email.

Zean awalnya ingin menyewa sebuah mobil tetapi ternyata di lobi sudah ada saudaranya.

"Hyung!" Sapanya sambil melambai.

Zean melambai balik sambil mendekat, "siapa yang memberitahumu aku sudah tiba disini?" tanyanya dalam bahasa korea.

"Aku melihatmu di postingan instagram," jawabnya, dia adalah adik sepupu Zean di korea, Lee Hoonjun.

Zean masuk ke mobilnya dan mereka mulai memasuki jalanan, Lee Hoonjun kembali berucap, "selamat atas graduatemu hyung! Siapa yang akan mengira bahwa kamu akan mendapat gelar Master di usia ini, kamu benar benar mengendalikan dunia hitung dibawah hidungmu!"

"Kamu harus memikirkan masa depan daripada sibuk mengejar seseorang yang bahkan tidak melirikmu."

Mendengar itu Lee Hoonjun tidak bersuara lagi, yang dikatakannya benar tetapi soal perasaan dia tidak mau menyepelekannya, jika tidak dikejar maka orang itu akan hilang.

Zean membaca hot news terbaru, diurutan pertama ada kabar pernikahan putra termuda dari keluarga Geandrana dan diurutan kedua adalah kabar tentang penipuan proyek besar Liu Corp, tetapi itu tidak sebooming itu, banyak nama yang disamarkan dan proyek itu jatuh ke tangan Kenzio. Zean sudah menduga itu, entah berita penipuan itu memang tidak begitu menggemparkan atau karna hal itu ditutupi oleh berita pernikahan Kenzio yang akan diadakan 3 hari lagi.

Zean membuka email dari Luxin yang isinya mempertanyakan kasus itu, Luxin seperti ditipu olehnya dan ingin pertanggung jawaban serta kompensasi, selain itu juga ada email dari Perusahaannya, Zean sudah menduga bahwa ketika berita itu ke permukaan maka satu atau beberapa cost vip di apk perusahaannya akan mengajukan pembatalan akun, Zean tidak melarang atau mempertahankan itu, itu adalah bentuk konsekuensi lainnya.

Zean juga sadar bahwa sekarang dia hanya banyak berinterkasi dengan orang orang yang tidak begitu mengenal keluarga Geandrana, bahkan Lin Zi atau Lin Qi, Zean sekarang jarang berinteraksi dengan mereka.

Zean dan Lee Hoonjun turun dari mobil. Zean segera melambai dan pergi menuju di fakultasnya, ketika berjalan kesana ia melihat Andra dan Fiat.

"ZEEE!" Panggil Andra dan memeluk Zean. "Kapan lo balik ke Korea?"

"Tadi malem," jawab Zean dan melepaskan pelukan, Fiat dan Andra bergantian memeluk Zean.

"Ze, kita liat ber--"

Belum selesai Andra berucap, Fiat sudah lebih dulu menyenggol lengan Andra, pembiacaraan itu tidak baik dibicarakan sekarang, akhirnya Andra tutup mulut.

KENZE: The First And Last Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang