EXTRA PART EMPAT

286 10 5
                                    

"HAHAHAHA!"

Seseorang dengan fitur wajah tampan namun masih terlihat sedikit kekanakan tertawa sampai perutnya sakit. Dia bahkan hampir membuat teh di meja kecil itu bergoyang karna ulahnya, dia benar benar tertawa dengan keras.

"Apa yang lucu?" tanya seorang Wanita dengan rambut sepunggung yang bergelombang, wajahnya cantik dengan poni yang menjuntai dikedua sisi, dia terlihat anggun dan cantik secara bersamaan walau usianya sudah berkepala tiga.

"Kakak Kei yang sedang kita bicarakan adalah Presiden perusahaan G'Moons, apa menurutmu pria dengan cloningan Papa akan mau pergi kencan buta? Menurutmu berapa banyak lagi wanita yang harus ditolak olehnya?" tanya Elzian yang tidak bisa untuk tidak tertawa lagi.

Keisya yang sudah ditertawakan lebih dari tiga kali itu akhirnya kesal dan memukul lengan Elzian dengan bantalan sofa, wajahnya menunjukkan permusuhan.

Mereka berada diperusahaan ZE. Keisya bahkan bekerja keras untuk bisa berdiri diposisi ini, bukan karna ia bersaing dengan orang lain tetapi ia tidak tahu bagaimana mengelola sebuah perusahaan, untungnya Kedua adiknya itu mau membantunya, pada akhirnya perusahaan ZE dan G'Moons sudah dikenal dengan perusahaan yang stabil, tidak bersaing dan sangat harmonis.

Walau begitu Elzian tidak mengikuti jejak kedua kakaknya yang mengabdikan dirinya pada dunia bisnis, dia hanyalah seorang pemain basket profesional tetapi dia masih tetap belajar tentang tatanan perusahaan, ini seperti menjadi bagian dari perusahaan adalah pekerjaan sampingannya.

"Aku hanya merasa Alzean terlalu fokus pada pekerjaannya, jika dia sakit dan kita tidak ada siapa yang akan mengurusnya?" tanya Keisya lagi, dia sedikit mencondongkan tubuhnya, "aku hampir mati karna di desak oleh kenalanku!"

"Kenapa tidak mengenalkan aku pada mereka saja? Aku juga cukup tampan dan kaya," ucap Elzian dengan wajah sedih, menurutnya dirinya masih sangat tampan dan banyak gadis gadis tergila gila padanya.

"Hahaha.." kali ini Keisya yang tertawa sambil memukul mukul bahu Elzian, dia bahkan mengeluarkan sedikit air mata. Dia mengevaluasi penampilan adiknya, kulitnya tidak seputih saat dia remaja karna selalu berpanas panasan untuk latihan basket, walau memang benar dia cukup tampan, apalagi mereka berdua kembar. "Anak kecil tidak diperbolehkan untuk memikirkan kisah cinta. Jangan mengelak, kamu masih kekanakan dan selalu membuat kami sakit kepala."

"Kamu melukai hatiku," ucap Elzian semakin sedih.

"Berhenti bercanda sekarang. Mari kita coba berbicara dengan Alzean nanti," ucap Keisya dan bangkit berdiri, dia mengambil tasnya dan bersiap pergi.

"Mau kemana?"

"Pulang, apa kamu akan terus disini? Ini sudah melebihi jam pulang," jawab Keisya dan pergi.

Elzian mengikuti setelah meneguk habis tehnya, dia bahkan sedikit berlari. Kehidupannya masih seperti sebelumnya. Entah kenapa Elzian merasa bahwa keluarganya ini sama seperti ketika Papanya masih muda dan sangat diutamakan oleh kedua kakaknya, mungkin itu sebuah tradisi dari keluarga Geandrana?

Keisya dan Elzian memasuki mobil. Mereka mengendarai mobil menuju rumah yang mereka tempati sejak dulu saat bersama Papa dan Ayah mereka.

Dapat dilihat bahwa mobil Alzean sudah terparkir di garasi, mungkin dia pulang lebih awal. Setelah memarkirkan mobil disebelahnya, Mereka berdua berjalan memasuki rumah dan disambut dengan bau harum masakan.

Elzian dan Keisya yang menciumnya secara otomatis berjalan menuju ruang makan hanya untuk mendengar suara cuek dari Alzean, "pergi mandi."

Mendengar itu baik Elzian dan Keisya langsung memutar arah, mereka menaiki tangga dan pergi ke kamar. Pada dasarnya sikap Alzean sangat mirip dengan Zean, ketika di dapur dan dia mengatakan sesuatu maka mereka harus patuh, karna wilayah dapur yang terdapat banyak alat alat membuat mereka berpikir jika mereka menolak maka mungkin saja pisau akan melayang atau racun akan ditambahkan.

KENZE: The First And Last Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang