Chapter 10 • Pertemuan

610 81 17
                                    

Zean memakai jas nya, sekarang adalah hari dimana ia akan menjadi perwakilan dari Perusahaan Lie untuk proyek besar Liu Corp, ia sudah tau apa yang akan ia lakukan sekarang, sebenarnya masih ada waktu untuk mundur tetapi Zean sudah membulatkan tekadnya, ia akan terus maju.

Kemarin juga adalah sidang pertama perceraian Lia dan Luxin, ia cukup merasa lega karna itu, hidupnya sedikit berubah dan rencananya harus selesai akhir bulan nanti.

Ia keluar dari mobil setelah merasa rapi, pertemuan itu diadakan di perusahaan pusat Liu Corp yang untungnya masih dikota itu, Zean berjalan dengan Sekretaris Lei disampingnya, Lei hanya ia perintahkan untuk mengikutinya tanpa perlu melakukan banyak hal.

Ketika Zean dan Lei sampai di lantai 15 gedung itu, ia segera diarahkan menuju ruangan. Ketika masuk tidak sedikit orang yang terkejut atas kehadirannya terutama seseorang yang tempat duduknya sangat berhadapan dengan kursinya.

Walau Zean bukan dari golongan pembisnis seperti mereka tetapi mereka tau siapa itu Zean Kanandra, diusia mudanya ia sudah bisa mencetak banyak penghargaan, apalagi Zean sangat mampu di dunia perhitungan, salah sedikit saja pasti akan membuat Zean mengeluarkan taringnya. Ia diberi penghargaan sebagai anak emas dunia hitung oleh negara.

Untung saja orang dari Liu corp belum datang jadi Zean tidak merasa ia telat. Zean duduk di kursinya, memandang mereka semua dengan pandangan sopan. Bahkan ketika matanya bertemu dengan Kenzio, tidak ada emosi apapun, ia menatapnya formal dan tenang, disini mereka adalah pesaing dan diluar mereka adalah orang lain yang asing.

Pintu dibuka dan menampilkan beberapa wajah dari Liu Corp, Zean tidak begitu memperhatikan tetapi telinganya mendengar namanya dipanggil pelan.

Saat itu ia menoleh dan melihat Luna diantara mereka.

"Zean," ucapnya pelan.

Zean hanya tersenyum sedangkan Luna sudah ingin menendang Zean karna merasa diabaikan, tetapi keduanya tetap bingung kenapa bisa melihat satu sama lain disini.

"Oh, apakah ini pengganti Tuan Luxin dari perusahaan Lie?" tanya pria yang sepertinya adalah CEO Liu Corp, mungkin usianya baru pertengahan 50an.

Zean mengangguk dan berdiri formal, "Saya Zean Kanandra dari Perusahaan Lie, mulai sekarang akan menggantikan Tuan Luxin untuk proyek besar ini."

Luna yang duduk di kanan sedikit membulatkan matanya, ia baru tahu bahwa Zean bagian dari sana. Setelah perkenalan itu, mereka semua kembali duduk dan mulai ke topik bahasan.

Zean suka pemikiran Liu Corp, ia mengeluarkan Proyek besar yang sangat menguntungkan, ia menerima semua pembisnis yang ingin berpartisipasi dalam memperoleh proyek besar ini tetapi proposal itu akan dikemukakan pada semua pesaing agar mereka tahu dan sadar bahwa proyek ini sangat tinggi nilainya dan akan melejit, agar semua tau bahwa hanya orang yang punya potensi tinggi yang bisa mendapat proyek itu dan tidak akan ada rahasia.

6 jam kemudian sudah giliran Zean untuk memaparkan proposalnya, ia harus menunggu 3 orang sebelumnya. Zean bangkit berdiri dan mulai membuka suaranya.

"Proposal saya adalah mendirikan hotel disana dengan pembangunan menara kembar," ucap Zean.

Ia menjeda sebentar dan sedikit melirik Kenzio yang membeku sesaat, Zean tersenyum dan melanjutkan.

"Bukankah letak itu sangat strategis? Alasan kenapa ini menjadi proyek besar dan akan melejit adalah karna pemandangannya, kita bisa melihat sunrise dan sunset serta pemandangan lain yang pasti akan sangat memanjakan mata, itu adalah pemandangan yang bagus untuk dinikmati belum lagi pertemuan 2 gelombang air yang juga jarang terjadi, pada bulan bulan tertentu ubur-ubur akan keluar dan akan terlihat warna biru yang indah, pesisir juga pasti akan terdapat fenomena ekosistem yang langka. Jika kita membangun hanya satu menara maka mereka yang ingin kesana harus memesan dari jauh jauh hari, bukankah itu akan memunculkan pembatalan pesanan karna terlalu lama? Tapi jika kita membangun menara kembar maka kita bisa terus menerima pesanan, selain itu adanya resort akan lebih menambah suasana, jika itu berhasil maka keuntungan yang diterima mungkin akan melebihi dari output yang keluar," ucap Zean. Ia cukup tenang dan ringkas dalam menjelaskan. Mereka yang mendengar itu sangat tergiur, Zean baru terjun tetapi mampu membuat proposal seperti itu. Padahal yang menerima proposal secara rinci adalah CEO Liu Corp sendiri sedangkan yang lain hanya mendengarkan dan melihat ilustrasinya.

KENZE: The First And Last Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang