Zean melihat dari balkon sambil memegang segelas perasan lemon hangat , dimana dihalaman terdapat Zidan dan Keisya yang sedang menanam bunga, lagi lagi itu adalah bunga Geranium dan ketika ia melihat kearah samping yang hampir mengarah ke kebun belakang, ia melihat tanaman yang sepertinya terlihat baru, itu adalah bunga dandelion dan lily.
"Ayahh.." panggil Keisya ketika melihat Zean dibalkon.
Zean tersenyum sambil menunjukkan gelasnya, "semangat."
"Kak Ze, apa kamu tidak mau turun membantu?" tanya Zidan sambil menunjukkan tangannya yang kotor terkena tanah.
"Aku terlalu sibuk," jawab Zean sambil meminum minumannya. Zidan yang melihat itu ingin sekali naik keatas dan menariknya untuk bermain kotor bersama, bahkan Zidan berpikir Zean hanya melihatnya menanam dengan ditemani lemon hangat sedangkan dirinya penuh keringat karna cuaca yang terik.
Zean tidak mau terus menggoda mereka dengan sikapnya yang sedang santai, ia masuk ke dalam dan duduk dimeja kerjanya, menatap laptop yang terus loading, Zean tidak buru buru dalam mengecek email, ia malah beralih ke komputer dan bermain game disana.
Setelah beberapa menit tetapi laptopnya masih saja tidak terhubung, jadi ia merefreshnya sekali dan membiarkan dengan tampilan loading sementara ia bangkit dan akan turun kebawah untuk menyiapkan minum.
Ketika Zean menutup pintu kamarnya, loading berhenti dan semua email masuk, itu adalah tentang saham Lie Corp yang jatuh ketangan G'Moons Corp.
***
Zean duduk dilantai dan meneduh disana, cuaca panas ini tidak baik untuk kulitnya, ia lebih baik menunggu mereka selesai. Tapi, mereka belum juga selesai setelah 1 jam dan malah bermain tanah liat.
Zean menghela nafas dan memanggil mereka, "Kalian berdua berhenti bermain dan bersihkan tangan kalian."
"Sebentar lagi, aku belum selesai membentuk kepalanya," ucap Keisya sambil mengusap keringat dan dahinya.
"Keisya."
"Jangan membantahnya, cepat pergi cuci tangan atau aku akan pergi dengan ayahmu," ucap Zidan sambil berdiri, ia melepaskan sarung tangan karetnya dan hendak pergi sebelum kemeja bawahnya ditarik oleh Keisya.
"Ayah tidak akan mau dibawa pergi olehmu, Kak!"
Zidan menaikan satu alisnya seakan menantang Keisya, ia berucap, "lihatlah ini." Setelah itu ia menoleh pada Zean dan tersenyum, "Kak, kita akan pergi kan?"
Zean mengangguk sambil menuangkan air, "Ya, kita akan pergi setelah ini."
Mendengar itu jejak kepuasan terlihat di wajah Zidan, itu membuat Keisya berkaca-kaca dan segera memukul Zidan berkali-kali. Zidan mengacak acak rambut Keisya dan meninggalkannya sendiri.
Dan balasan yang Zidan dapat adalah sebuah pukulan yang diberikan Zean padanya, "kamu membuat anakku menangis lagi."
"Anakmu adalah anakku juga," ucap Zidan sambil menatap Keisya yang sedang cuci tangan.
Zean sudah kebal dengan ucapan itu jadi, ia hanya mengabaikannya dan malah merebahkan dirinya dilantai yang dingin, rasa dingin itu sangat menangkan dikala cuaca panas.
Keisya sudah bergabung dengan mereka, ia tiduran di dekat Zean, tidak membiarkan Zidan mendekati ayahnya dan menggodanya. Zidan yang melihat itu mengabaikan sikapnya dan beralih ke sebalah kiri, ikut merebahkan diri disamping Zean.
"Ayah, jangan dekat dekat dengan Kak Zidan, dia sangat menyebalkan," ucap Keisya sambil mencoba memeluk Zean dari samping.
Seolah itu adalah kompetisi perebutan, Zidan menjadi kekanakan dan ikut menarik Zean, ia mengikuti Keisya yang juga memeluk Zean.
KAMU SEDANG MEMBACA
KENZE: The First And Last Love [END]
Random( a filler? ) Perjalanan Zean dan Kenzio terus berlanjut. 7 tahun berlalu dan semua telah berubah kecuali kebersamaan mereka semua. Tetapi bagaimana bisa semuanya berakhir tepat ditahun ke delapan mereka?