Detik demi detik terlewat menjadi menit, tidak terasa jam pelajaran di kelas Galen berlalu begitu saja.
"Khem traktiranya jan lupa traktiranya" seru ravi dengan merangkulkan tangannya di pundak Galen
"Urusan beginian aja cepet lu" Balas Galen sambil menoyor belakang kepala Ravi
mereka berdua berjalan menuju kantin setelah tenggelam kepada topik pembicaraan.
"Bujug, rame bener kantin" celetuk Ravi dengan raut muka heran.
"Namanya juga kantin, kalau sepi mah kuburan" timpal Galen dengan watadosnya.
Setelah menelisik kantin yang cukup ramai, akhirnya mereka memutuskan untuk memilih meja paling pojok yang tersisa satu meja
"lu duduk dulu, gua mau mesen lu mau apa? " Ravi tersenyum sumringah mendengar pertanyaan tersebut
"samain aja, sama lo"
setelah beberapa menit memesan makanan, galen kembali dengan dua piring nasi goreng dan di susul ibu kantin yang membawa dua gelas es teh
"hatur nuhun, bu" ucap Galen sopan dan di jawab anggukan dan senyuman dari bu kantinnya
Hanya ada suara dentingan sendok dengan piring di antara mereka berdua sampai suara Ravi memecah suara monoton tersebut.
"Eh btw Len, gua denger denger nyokap lu balik ya" Galen menghentikan acara sendok menyendoknya,
ia meremat sendok dengan sangat keras, menahan amarahnyaentahlah pembahasan itu jadi sangat sensitif untuk Galen, dia tidak ingin membahas keluarganya saat ini
hanya ada suara dentingan sendok dengan piring di antara mereka berdua sampai suara Ravi memecah suara monoton tersebut.
"Eh btw Len, gua denger denger nyokap lu balik ya" Galen menghentikan acara sendok menyendoknya, ia meremat sendok dengan sangat keras, menahan amarahnya,
entahlah pembahasan itu jadi sangat sensitif untuk Galen, dia tidak ingin membahas keluarganya saat ini"Ck jangan bahas itu" Kata Galen berusaha mengalihkan pembahasan yang sensitif ini
"Tapi Len gua penasaran deh kok bisa nyokap lu tiba tiba balik gitu sih" Tanya Ravi yang terlanjur penasaran, sebenarnya dia sudah tau berita ini daru kemarin tapi karena Galen baru masuk sekarang, dia baru punya kesempatan untuk menanyakannya sekarang
"udah dibilang, kan, gausah di bahas!" Terdengar suara teriakan dari Galen
"Ehh"Ravi sontak kaget, dan menghentikan aktivitas makannya juga
lantas galen berdiri dan mengeluarkan uang di sakunya
"kembaliannya buat lo" dan dia berlalu pergi tanpa menghiraukan beberapa atensi dari anak-anak sekolahnya
Galen memutuskan kembali ke kelasnya untuk meredakan amarahnya
namun sepertinya hari ini dunia sedang menguji kesabaran Galen, dirinya malah bertemu dengan Chandra orang yang selalu mengejeknya
" anak yatim piatu lewat tuh , eh bukan yatim piatu deh ibunya kan masih hidup cuman minggat aja HAHAHA" ejekan itu sontak membuat emosi Galen yang berusaha dia tahan lepas kendali
ia menghampiri Chandra tersebut dan mencengkram dasi nya "punya mulut di jaga, bangsat!" Galen membogem Chandra
Chandra yang tidak terima pun membalas pukulan Galen
Mereka berkahi bahkan sampai menjadi tontonan
hal itu membuat atensi seorang guru BK yang kebetulan lewat tersebut, guru tersebut menghampiri keramaian dan meninggikan suaranya
KAMU SEDANG MEMBACA
Galendra Emilio
Teen FictionGalen hanyalah remaja biasa yang hidup tanpa pengawasan orang dewasa. hidupnya yang dahulu penuh kasih sayang dari kedua orang tuanya hilang semenjak ayahnya meninggal dunia, dan ibunya yang memilih pergi tanpa pernah memberi kabar kepadanya Lalu ba...