"Mommy? " Kaget sungguh terkejut ada apa ini sebenarnya, wanita yang dulu meninggalkan dia tanpa kata apa pun tiba tiba sekarang berada di depanya.
"Galen, sayang nak ini mommy" Ucap wanita bernama Fira yang merupakan wanita yang melahirkan Galen. Dirinya mencoba menghampiri Galen sambil menangiss, namun Galen segera menjauh membuat dia semakin meraung raung di pelukan suaminya.
Raut muka Galen tidak terbaca dengan matanya yang mengisyaratkan kecewa, marah, terkejut semua menjadi satu.
Galen sendiri juga bingung apa yang membuat wanita itu kembali lagi ke rumah ini. Ditambah dia membawa seorang laki laki yang mungkin seumuran denganya.
Atau mungkin dia suami barunya? Ah Galen tidak peduli dia sudah tidak menganggap wanita itu mommynya lagi.
Luka yang Galen coba sekuat mungkin untuk ia tutup kini sekarang rasanya seperti terbuka lagi.
"Sedang mencari siapa anda? " Dengan nada dingin dan tatapan tajamnya Galen berucap. Sungguh sekarang dia sangat muak melihat wajah ibunya sendiri ah mungkin bisa disebut wanita tua itu.
"Galen bisa kita bicara sebentar nak, mommy mau menjelaskan semuanya" Fira mendekati Galen lagi sungguh dia sangat rindu dengan anaknya tersebut.
"Mommy? Anda menyebut diri anda sendiri dengan mommy, memangnya anda siapa saya?" Dapat Galen lihat raut terkejut terlihat jelas di wajah fira begitupun laki laki yang berada di samping wanita tersebut tak kalah terkejutnya.
"Ga-Galen jangan bicara seperti itu sayang, mommy minta maaf sama kamu. Izinkan mommy memperbaiki semuanya nak" Hati ibu mana yang tidak sakit saat tidak dianggap oleh anaknya sendiri.
Fira mengetahui kalau dia memang sudah sangat salah meninggalkan Galen selama ini sendirian. Di usianya yang masih anak anak Galen di paksa untuk hidup mandiri, mungkin dirinya memang tidak pantas di maafkan. Tapi apakah tidak ada satu kesempatan lagi untuknya memperbaiki semua ini?
"Loh saya kan cuman tanya" Dengan nada kelewat santainya Galen berucap sambil bersedekap dada
"Jaga bicaramu Galen" Ucap pria yang berada di samping wanita itu
"Dih nyaut aja" Sinis Galen,dia sudah muak dengan semua ini
"Terus mau kalian apa? "Ucap Galen
" Daddy dan mommy mau kamu ikut kami"pria yang ternyata suami dari wanita itu memanggil dirinya sendiri dengan Daddy
"Tcih Daddy Daddy geli anjing" Ucap Galen sambil bergidik mendengar pria tadi menyebut dirinya sendiri dengan Daddy.
Pd sekali batinyaa.
"Galen ini suami mommy berarti dia juga Daddymu" Fira mencoba memberi pengertian kepada Galen
"Lah situ aja bukan siapa siapa gua" Muak sekali Galen ini melihat drama drama tida jelas
"Daddy bilang jaga ucapanmu Galen" Pria bernama abraham yang menyebut dirinya sendiri dengan Daddy tadi sudah mulai emosi. Dia mengepalkan tanganya mencoba menahan emosi yang meluap luap tersebut.
Fira menggenggam tangan suaminya mencoba menenangkanya.
"Udah lah gua capek mau istirahat, kalian silahkan keluar" Galen sungguh capek semalam dia tertidur larut malam
"Tidak sebelum kau ikut kami" Abraham masih bersikukuh
"Ga"
"Sukarela atau paksa Galen? "
Ucap Abraham dengan smriknya"Ga ya ga" Ogah sekali dia ikut dengan merekaa, kalau Galen ikut sama saja dia membuka kembali luka yang telah dia tutup rapat rapat selama ini.
"Baiklah daddy anggap jawabanya paksa" Abraham mulai mengkode pengawalnya. Tanpa Galen sadari di belakangnya terdapat pengawal Abraham yang siap dengan suntikan.
"Aahh" Galen memegangi lehernya yang sakit. Seperti tertusuk sesuatu lama lama pandanganya mulai kabur dan Galen tidak sadarkan diri
Hayoo kira kira gimana ya reaksi Galen kalau udah bangunn?
KAMU SEDANG MEMBACA
Galendra Emilio
Fiksi RemajaGalen hanyalah remaja biasa yang hidup tanpa pengawasan orang dewasa. hidupnya yang dahulu penuh kasih sayang dari kedua orang tuanya hilang semenjak ayahnya meninggal dunia, dan ibunya yang memilih pergi tanpa pernah memberi kabar kepadanya Lalu ba...