Tok
Tok
TokTerdengar ketukan pintu yang cukup keras, mengusik kenyamanan sang pemilik kamar.
Galen pemilik kamar yang merasa terganggu karena suara ketukan pintu pun menggeliat dan bangun menuju pintu
"Apasih woyy, ganggu aja" Teriak Galen kesal
"Makan malam" Pelaku pengetokan tersebut ternyata kean
"Lah malem? Ini udah malem? " Kaget Galen, pasalnya setelah dia ingin pergi siang tadi dan berujung bertemu Fira Galen hanya berguling guling saja dan berakhir tertidur
"Iyaa, katanya lu udah lewatin makan siang jadi sekarang bangun makan malam dulu" Jelas Kean dia tadi mendengar dari mommynya bahwa Galen melewatkan makan siangnya
"Oh iya nanti nyusul, duluan aja" Kata Galen sembari menutup pintu
Setelah mencuci muka dan mengganti bajunya, Galen segera menuju ke ruang makan. Perutnya sudah keroncongan minta di isi.
"Malam abang Galen" Sapa Kaleel dengan semangatnyaa
"Malam" Balas Galen tanpa menoleh
"Adek gua nyapa dengan semangat gitu, ko lu balesnya gitu sih? " Sinis Abian, dia merasa tidak terima Galen menjawab seperti itu
"Lah emang gua harus jawab gimana"? Tanya Galen dengan malas
" Yaa minimal jawab sambil natap orangnya lah"abian tentu tidak suka ada orang yang seperti itu
"Ck alay banget gitu doang juga" Balas Galen sambil mengambil beberapa lauk makanan hari ini, dia sungguh merasa sangat lapar
"Tap_" Belum sempat Abian menjawab Galen sudah di potong oleh Abraham
"Hustt udah sekarang waktunya makan" Ucap Abraham menengahi
☘️☘️
Setelah menyelesaikan makanya, Galen ingin berdiri namun di urungkan ketika mengingat sesuatu hal yang ingin dia bicarakan dengan mereka
"Om gua besok mau sekolah" Bukan tanpa alasan Galen berucap seperti itu, tetapi kunci motornya saja masih dibawa oleh si tua bangka itu gimana besok Galen berangkatnya
"Kamu home schooling saja mulai sekarang" Kata Abraham, dia sudah membicarakan ini dengan Fira kemarin
"Njing maksud lu gimana dah" Teriak Galen dia mana mau di home schooling
"Bahasamu Galen"suara dengan nada dingin penuh peringatan daru Ansel terdengar, mencoba memperingati
" Ya maksudnya gimana gua kan kaget"mendengar nada Ansel sebenarnya ada sedikit ketakutan di dalam hati Galen, namun dia mencoba menepisnya
"Gini sayang, Galen kan masih belum cukup umur buat bawa motor dan nanti kalau sekolah umum pulangnya siang Galen pasti kecapean kalau harus bolak balik" Nasihat Fira mencoba memberi pengertian, berharap Galen dapat mengerti
"Ealah alay banget biasanya juga naik motor sendiri" Kata Galen
"Mulai sekarang udah ga bisa" Kata Abraham dengan penuh tekanan
"Pokoknya gua ogah kalau harus home schooling" Jawab Galen tak kalah tegas
"Huhh yasudah besok Galen boleh sekolah tapi harus diantar gimana? " Saran Fira mencoba memahami perasaan Galen
"Ga bisa gitu Galen harus home schooling, ini semua juga demi kamu Galen" Kekeh Abraham
"Tenang mas, jangan terlalu keras dengan Galen" Fira mengelus lengan Abraham mencoba meredakan amarah suaminya
"Oke besok sekolah tapi tidak boleh bawa montor" Final Abraham
"Mana bisa gituu, ginilo giniloo jarak sekolah sama rumah kan juga lumayan pasti kalian sibuk kalo harus bolak balik buat ngater jemput gua, nah solusi yang terbaik ya gua naik montor sendiri aja" Jelas Galen, kalau di antar jemput dia jadi tidak bisa kemana mana dong
"Nurut aja kenapa sih" Sambung Kean, menurtnya kenapa juga tidak nurut kan lebih enak
"Apasih" Sinis Galen
"Setuju atau home schooling? "Tekan Abraham
" Oke okee setuju"balas Galen dengan lesu
Halo haloo ada yang kangen Galen ga nihh??
KAMU SEDANG MEMBACA
Galendra Emilio
Fiksi RemajaGalen hanyalah remaja biasa yang hidup tanpa pengawasan orang dewasa. hidupnya yang dahulu penuh kasih sayang dari kedua orang tuanya hilang semenjak ayahnya meninggal dunia, dan ibunya yang memilih pergi tanpa pernah memberi kabar kepadanya Lalu ba...