Sinar matahari yang menusuk kamar membuat Galen yang terbangun dari pingsanya.
"Ashh shh duhh" Galen memegangi kepalanya yang berdenyut. Sakit sekali
"Ni gua di mana dah" Sambil celingak celinguk, mencoba mengingat sesuatu yang terjadi kemarin.
"Owhh iyaa kemarin kan wanita tua itu dateng lagi sama suaminya trus maksa maksa gua buat ikut" Setelah berpikir panjang Galen mulai mengingat kembali apa yang membuat dia sampai disini
"Mungkin ini rumahnya mereka kali, tapi buat apa coba mereka maksa maksa gua kembali? " Aneh mereka kan pasti sudah hidup bahagia tapi kenapa tiba tiba datang dan memaksa Galen kembali ke hidupnya?
Bukankah malah nanti merepotkan mereka sendiri?
"Mau kabur tapi ga mungkin bisa, suaminya wanita itu kan punya banyak bodyguard. Ah kenapa kesempatan kali ini ga gua buat balas dendam aja? Seru kalii" Ide cemerlang tiba tiba muncul dari kepala Galen. Kan lumayan biar wanita tua itu merasakan sakit hati juga.
Ya walaupun dia harus menahan muak melihat wajah mereka, tapi it's okay asal dendamnya terbalaskan.
Cklek
"Galen sudah bangun?" Yang membuka pintu adalah Fira dan Abraham. Mereka menghampiri kamar Galen untuk mengecek apakah anaknya ini sudah bangun atau belum.
Ya menurut lu aja gimana batin Galen. Bodoh sekali wanita ini sudah jelas jelas Galen membuka mata masih ditanya Galen sudah bangun? Cuih
"Galen kok diam saja kenapa?" Fira mendekati Galen
"Gpp" Dengan nada malasnya Galen menjawab
"Yasudah kalau begitu" Fira tersenyum mencoba memaklumi. mungkin Galen masih belum terbiasa dengan semua ini.
"Bisa jelasin maksud anda datang ke hidup saya lagi karena apa? " Galen penasaran apa yang membuat dia kembali
"Panggil dia mommy Galen" Abraham memberi tahu menurutnya itu kurang sopan.
"Ck " Nyambung mulu ni laki tua
"Sudah gapapa mas, Galen sebelumnya mommy minta maaf sama kamu mommy tau kalau mommy ga pantas di maafkan tapi mommy dulu ngelakuin itu terpaksa nak" Mata fira mulai berkaca kaca menceritakan ini membuat dia kembali mengingat perbuatan jahat yang telah dia lakukan kepada Galen.
"Dulu mommy sangat terpukul atas meninggalnya ayah kamu, setiap mommy berada di rumah itu mommy selalu teringat dengan ayah kamu. Akhirnyaa mommy memutuskan untuk pergi, niatnya mommy hanya ingin pergi sebentar supaya mommy tidak sedih lagi.itu kenapa mommy tidak pamit dengan Galen. Tapi disana mommy merasa nyaman, mommy mendapat pekerjaan yang layak, mommy punya rumah sendiri sampai mommy lupa buat kembali ke rumah itu dan menjemputmu. Ini memang salah mommy mommy minta maaf Galen, izinkan mommy memperbaiki semuanya"Fira menangis sejadi jadinya Abraham yang tidak tega memeluk Fira mencoba menenangkan
Galen bingung harus bagaimana dia menanggapi ini semua. Dia sungguh tidak habis pikir dengan wanita itu setelah hidupnya enak dia bahkan lupa terhadapnya. Seenak itu kah hidup wanita itu duluu
Duh duh duh kalau kalian di posisi Galen, apa yang bakal kalian lakuin guyss?
KAMU SEDANG MEMBACA
Galendra Emilio
Teen FictionGalen hanyalah remaja biasa yang hidup tanpa pengawasan orang dewasa. hidupnya yang dahulu penuh kasih sayang dari kedua orang tuanya hilang semenjak ayahnya meninggal dunia, dan ibunya yang memilih pergi tanpa pernah memberi kabar kepadanya Lalu ba...