Chapter 21

576 23 1
                                    

"tadi saat aku masuk, aku melihat mu tidur di samping mama dan saat aku melihat ke medicalogy detak jantung mama melemah, jadi aku memanggil bibi sakura dan sarada setelah memanggil mereka aku mengendong aniki keluar" jwb menma.

'jadi benar itu bukan mimpi? Ku kira itu hanya mimpi' batin boruto.

Mereka berdua akhirnya diam satu sama lain, karna mereka memikirkan ke adaan mamanya dipikiran mereka masing masing.

2 jam kemudian.

Pintu terbuka memperlihatkan sakura dan sarada yang berada dibelakang sakura.

"Bibi gimana keadaan mama?" Tanya menma.

"Iya, apa mama baik baik saja?" Tanya boruto.

Sakura melihat ke arah sarada yang berada dibelakangnya, alpha wanita itu sdng menahan air matanya, sarada mengangguk kepada sakura, sakura yang melihatnya paham dan kembali melihat ke arah menma dan boruto.

"Maaf, kamu sudah melakukannya semaksimal mungkin, tapi.... Sasuke-chan sudah tiada" jwb sakura.

"A-apa?? Nggak mama nggak mungkin meninggal, jangan berbohong bibi" kata boruto.

"Kami tidak berbohong boruto, kau bisa bertanya kepada adik mu" jwb sakura.

"Imouto ini bohongkan? Mama gak mungkin meninggal iya kan?" Tanya boruto.

"Hiks...i-ini be-benaran aniki hiks..." Jwb sarada.

"Gak, gak mungkin" kata boruto langsung masuk ke ruangan trsbt.

"Biarkan saja dia, kalian kasih tau soal ini ke Naruto dan haruto, bibi akan mengurus jenazah mama kalian" kata sakura.

"Ha'i" jwb mereka bareng.

Menma pergi mencari haruto adiknya yang sedang berada di hutan, sedangkan sarada ke kantor hokage, sakura masuk ke ruangan trsbt ia menenangkan boruto terlebih dahulu, setelah boruto tenang ia baru mengurus jenazah Sasuke.

Sedangkan sarada berada.

"Naruto ada yang ingin bertemu dgn mu" kata Shikamaru.

"Suruh dia masuk" jwb Naruto.

Shikamaru langsung menyuruh sarada untuk masuk ke ruang hokage, sarada langsung masuk ia melihat ayahnya yang sedang fokus mengurus kertas kertas yang menumpuk.

"Ada apa sara-chan? Knp kau terlihat habis nangis? Apa terjadi sesuatu kepada Sasuke?" Tanya Naruto.

"A-ayah, ma-mama su-sudah ti-tidak ada" jwb sarada gugup.

"APA!! JANGAN MAIN MAIN SARADA MANA MUNGKIN SASUKE MENINGGAL" Bentak Naruto.

"Naruto tenang, jika kau membentak Sarada itu sama saja kau membentak Sasuke" kata Shikamaru menenangkan Naruto.

"Hah maaf, aku terbawa emosi" jwb Naruto.

Sarada yang baru dibentak merasa ketakutan dengan Naruto, ia tidak berani berbicara lagi setelah melihat Naruto marah, Naruto yang melihat sarada diam pun berdiri dan menghampiri anak nya itu, ia memegang kedua pundak sarada.

"Sara-chan berbohong kan jika mama meninggal?" Tanya Naruto.

Sarada hanya menggeleng ia masih takut karna ini pertama kalinya ia dibentak oleh Naruto.

"Maafkan ayah ya sudah membentak Sarada, sekarang ayok kita kerumah sakit" kata Naruto.

"I-iya" jwb Sarada.

"Shikamaru aku izin untuk melihat Sasuke terakhir kalinya" kata Naruto.

"Ya silakan, aku akan mengurus ini" jwb Shikamaru.

Mereka berdua langsung pergi ke rumah sakit.

Sedangkan menma berada.

"Haruto" panggil menma.

"Hn?" Sahut haruto.

"Mama sudah tiada" kata menma.

"APA?!! MAMA SUDAH TIADA? JANGAN MAIN MAIN ANIKI" bentak haruto.

"Haru, aniki gak main main mama benar sudah tiada" kata menma.

"Hiks...mama...knp mama pergi?" Kata haruto.

"Lebih baik kita kerumah sakit" kata menma.

Mereka berdua pergi kerumah sakit.

Di tempat boruto.

Boruto sedang menunggu di luar ruangan jenazah, ia menatap ke bawah lantai dengan tatapan kosong, ia sedang menyalahkan dirinya sendiri.

'mama maafkan Boru, seharusnya Boru tidak ikut mama' batin boruto.

"Aniki!!" Panggil haruto.

Boruto menoleh ke arah suara trsbt.

"Haru" sahut boruto.

"Mama dimana?" Tanya haruto.

Boruto hanya menunjuk ke ruang jenazah, haruto yang melihat langsung pergi ke ruang trsbt, diikuti oleh kedua saudara kembarnya, sedangkan Naruto duduk di samping boruto, ia memeluk anak sulungnya trsbt.

"Ssstt sudah jangan menyalahkan dirimu boru-chan" kata Naruto.

"Knp ayah tak ikut masuk? Ayah gak mau melihat mama untuk terakhir kalinya?" Tanya boruto mengalihkan topik.

"Nanti, skrng Boru jangan menyalahkan diri sendiri oke? Nanti mama sedih jika melihat boru yang terus menerus menyalahkan diri Boru" jwb Naruto.

"Hikss... Maafkan Boru ayah, gara gara Boru mama....hiks...mama...." Kata boruto.

"Ssstt sudah jangan menangis, sekarang kita lihat mama oke?" Jwb Naruto sambil mengelus punggung boruto.

2 bulan kemudian.

Setelah pemakaman Sasuke 3 bulan yang lalu, semuanya melakukan aktivitas mereka masing masing, Naruto dengan pekerjaannya di kantor hokage, boruto yang pergi berkelana Menganti kan mamanya, sarada yang mengurus pasien dirumah sakit, menma yang menjalan kan misinya, dan haruto yang sedang latihan.

"Hah knp ini semakin banyak?" Tanya Naruto.

"Itu karna kau suka menunda nunda pekerjaan, sudah jangan ngeluh selesai kan saja semuanya" jwb shikamaru.

"Shika...." Panggil Naruto.

"Tidak" jwb Shikamaru.

Naruto yang mendengarnya pun pudung di pojokan.

"Jangan kayak anak kecil ayah" kata boruto.

"Boru-chan" panggil Naruto langsung menghampiri anak sulungnya trsbt dan memeluknya.

"Ayah rindu dgn mu nak, ayah takut kau kenapa Napa diluar sana" kata Naruto.

"Aku baik baik aja ayah, buktinya aku bisa pulang" jwb boruto.

"Ya, tapi ayah tetap khawatir karna ini adalah perjalanan pertama mu tanpa mamamu" kata Naruto.

"Ah maaf, ayah hanya khawatir" lanjut Naruto setelah tau apa yang ia katakan.

"Tidak apa² ayah, ouh ya ini gulungan hasil perjalanan ku" jwb boruto sambil memberikan gulungan trsbt ke ayahnya.

Naruto langsung membuka gulungan trsbt dan membacanya.

"Bagus, kau sama sepertinya" kata Naruto.

"Tentu aku kan anaknya" jwb boruto.

"Baiklah kau pulang dan istirahat lah, ayah mau menyelesaikan semua berkas berkas itu" kata Naruto.

"Iya, ayah jangan telat pulangnya" jwb boruto.

TBC!!

Kau Hanya Milik Ku (narusasu) (Done)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang