Ditembak

59 8 0
                                    

Dear...

Wanda Himeka Kaira

Gue tunggu nanti jam 3 sore di lapangan basket

Jangan lupa datang ya...


From : Your secret admirer, H


"Dapet surat lagi Wan?"

Wanda manggut-manggut saja.

"Kali ini loe harus dateng Wan."

"Kenapa emangnya Sel?"

"Ya coba loe pikir aja gimana perasaan "your secret admirer" kalau loe selalu aja nyuekin mereka, setidaknya temui dulu napa sih?" Joan mulai jengah dengan kebiasaan temannya ini.

Benar. Karena ini bukan pertama kalinya Wanda mendapat surat seperti ini. Dari semester 1 dia sudah beberapa kali mendapat surat cinta, surat ketemuan, tiket nonton, coklat, bunga, bahkan ditembak langsung di kelas. Tapi semuanya tidak dihiraukan Wanda. Apalagi jika jenis-jenis surat misterius tanpa nama seperti ini. Wanda malas menanggapinya.

Wanda sebenarnya sangat populer. Bagimana tidak, ia cantik, pintar, murid teladan, IPK-nya saja selalu Cumlaude. Bukan hanya itu, gadis cantik ini juga langganan menjadi penyanyi di event-event kampus. Singkat kata, dia salah satu most wanted paling famous di kampus, high quality jomblo.

Tapi sesempurnanya seseorang, pasti punya kelemahan. Gadis ini kerap dianggap aneh oleh teman-temannya karena dari sekian banyak laki-laki yang mendekatinya, tidak ada satu pun yang mendapat tanggapan. Alias gadis ini masih jomblo. Aneh kan? Gadis se-perfect itu masih jomblo? Dan ini adalah kelemahan Wanda.

"Gue udah tau dia bakal ngapain Jo. Dan gue gak tertarik."

"Setidaknya hargai perasaan dia dong Wan."

"Iya iya, nanti gue datang temuin orang itu. Tapi kalian temenin ya."

"Yaelah Wan, kan loe yang dicari, bukan kita."

"Ya temenin aja, lihat dari jauh, pokoknya jangan tinggalin gue."

"Iyain ajalah Jo, biar cepet."

"Love you guys." Wanda memeluk dua sahabatnya.

"Iiihh, gak love you love you-an ya, geli tau." Joan dan Selin pura-pura berusaha menghindari pelukan Wanda.

Selin dan Joan adalah teman terbaik bagi Wanda dan ia sangat bersyukur akan hal itu.


"Guys, gue udah cakep belum? Udah wangi kan?" Laki-laki yang ramah senyum itu nampak merapikan pakaian dan rambutnya.

"Emang kapan loe cakep?" Ledek temannya.

"Ga, gimana penampilan gue?" Laki-laki itu bertanya lagi.

"Kayak biasanya." Singkat, padat, jleb.

"Hahaha, lagian loe pakek nanya Sega. Udah berangkat sana."

"Guys, doain gue ya." 

Dua orang lelaki itu hanya melambaikan tangannya malas.

"Tuh anak mau ngapain Jim?"

"Mau nembak cewek Ga."

"Hah? Seriusan?"

"Emang kenapa Ga?"

"Yang kemarin aja ditolak galaunya seminggu, ini mau nembak lagi?"

"Ya mending gitu sih Ga. Kasih kepastian dulu baru enak-enak. Nah elo?"

trau.maTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang