Hari H

51 7 2
                                    



"Wan, loe pucet banget?" Tanya Sega khawatir karena Wanda memang terlihat tidak baik baik saja. Laki-laki itu mencoba untuk memeriksa kening gadis di depannya. Saat tangannya terangkat...

"Emh, Kak Sega mau buah?" Wanda mencoba mengalihkan pembicaraan. Secara reflek ia menghindari tangan Sega yang hendak menyentuhnya dan berdiri menjauh.

"Gue kupasin apel ya." Kata gadis itu sambil mencoba tersenyum.

Sega sadar, gadis itu takut padanya. Kejadian malam itu pasti mengingatkannya pada trauma yang ia alami selama ini. Penyesalan datang menghampiri Sega. Kalau saja ia tidak pernah mendekati gadis itu. Kalau saja ia tidak bermain dengan sembarang wanita. Gadis yang kini memenuhi hatinya itu pasti tidak akan kembali mengalami kajadian buruk seperti masa lalunya.

.

.

.

Setelah begitu banyak kejadian sepanjang semester ini, akhirnya hari yang dinanti-nantikan tiba. Proyek seni yang telah dipersiapkan selama berbulan-bulan akan dilaksanakan pagi ini. Para mahasiswa dan panitia kegiatan telah bersiap-siap untuk memberikan pertunjukan spesial. Termasuk kelas Wanda dan Sega yang tergabung dalam satu tim.

Sega dengan bakat bermusiknya yang luar biasa pada akhirnya mampu mengejar ketertinggalan ketika ia dirawat di rumah sakit. Tentu saja laki-laki itu tidak mau bila penampilan spesialnya dengan Wanda harus gagal setelah perjalanan panjang yang pada akhirnya membuat mereka semakin dekat.

Semua orang sudah menempati posisi masing-masing termasuk Sega sebagai pianis utama dalam  pertunjukkan pagi itu.

Setelah memainkan satu lagu yang tentunya disambut tepuk tangan meriah dari para penonton, tibalah saatnya penampilan spesial yang sudah ditunggu-tunggu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah memainkan satu lagu yang tentunya disambut tepuk tangan meriah dari para penonton, tibalah saatnya penampilan spesial yang sudah ditunggu-tunggu.

"Untuk penampilan spesial kali ini akan dibawakan oleh salah satu pianis terhebat kami, Alden Hasega Mahendra."

Begitu nama Sega disebut, tepuk tangan dan teriakan memuja data dari para gadis yang pada lagu sebelumnya sudah terpesona dengan laki-laki itu. 

"Mari kita sambut juga mahasiswi kebanggaan kami dengan angelic voice yang sudah banyak diakui, Wanda Himeka Kaira."

Para gadis yang tadinya tersenyum mulai berbisik-bisik tidak suka pada pasangan duet Sega. Tapi ketika Wanda memasuki panggung, semua mata terkagum pada kecantikan sang gadis.

 Tapi ketika Wanda memasuki panggung, semua mata terkagum pada kecantikan sang gadis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
trau.maTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang