Lelaki Spesial

84 9 2
                                    


"Gue cuma main-main aja sama dia Ris."

"Maksud loe?"

"Gue tahu dia termasuk cewek yang susah ditakhlukkan. Udah banyak cowok yang coba deketin tapi semuanya ditolak kan? Salah satunya loe, hahaha."

"Sialan loe Ga."

"Gue penasaran aja, kira-kira gue bisa gak bikin tuh cewek takhluk sama gue, makanya selama ini gue baik-baikin dia."

"Jadi selama ini loe baik sama Wanda itu pura-pura? Cuma biar dia bisa jatuh hati sama loe?"

"Ya gitulah."

"Parah loe Ga."

"Tapi..."

.

.

.

"Lhoh Wanda, gak jadi latihan?" Tanya Jimmy yang melihat Wanda berlari meninggalkan ruang musik dengan wajah yang tertunduk ketika mereka berpapasan di koridor.

"Eh Wan, mau kemana?" Tanya Jimmy lagi.

Jimmy heran dengan gerak gerik Wanda, sepertinya terjadi masalah di ruang musik karena ia melihat mata gadis itu berkaca-kaca seperti hendak menangis. Tapi karena apa? Apakah ia ditegur atau dimarahi oleh Bu Ita dosen baru mereka? Entahlah. Jimmy hanya meneruskan langkahnya menuju ruang musik untuk mencari jawaban atas pertanyaannya.

"Lhoh, Sega? Haris?"

"Kenapa Jim?" Tanya Haris.

"Bu Ita ada di sini?"

"Gak ada, daritadi cuma ada kita berdua." Jawab Haris.

"Loe kenapa sih?" Sega bertanya.

"Gak apa-apa sih? Cuma tadi gue lihat Wanda dari sini. Gue kira dia ada latihan di sini."

"Wanda? Gak kok, cuma ada kita. Loe salah lihat kali." Jelas Haris.

"Beneran, tadi gue papasan sama dia di koridor. Pikir gue, dia abis dimarahi Bu Ita di sini."

"Loe kobam ya? Gak ada siapa-siapa, cuma gue sama Sega doang daritadi."

"Kenapa loe mikir dia abis dimarahi Bu Ita?" Tanya Sega.

"Soalnya gue lihat dia matanya berkaca-kaca gitu, kayak mau nangis." Jawab Jimmy.

"Wanda nangis? Jangan-jangan..." Ucap Haris terkejut sambil menoleh pada Sega.

"Sial. Gue cabut dulu."

Sega segera mengambil barang-barangnya dan hendak meninggalkan teman-temannya.

"Jim, Wanda tadi ke mana arahnya?"

"Gue gak tau Ga, kayaknya sih mau pulang."

Sega berlari menuju parkiran untuk mengejar gadis yang berdasarkan pernyataan Jimmy tengah menangis dan dapat dipastikan itu pasti karena ulah Sega. Karena gadis itu mendengar percakapan Sega dengan Haris.

"Loe lihat Wanda gak?" Tanya Sega pada seorang mahasiswa di parkiran yang hanya dibalas dengan gelengan kepala.

Sega berlari menuju gerbang kampus namun juga tak melihat sang gadis.

Laki-laki itu mencoba melihat di halte yang dekat dengan kampus, tapi Wanda tak nampak juga.

"Siaall!!"

Sega kali ini berlari menuju kelas Wanda karena memang biasanya jam sekian masih ada mata kuliah yang diajarkan di sana.

Brakk...

trau.maTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang