"Loe gak pengen ditembak kayak gini?" Tanya Sega.
"..." Wanda bingung mau menjawab apa.
"Gue bisa bikin yang lebih hebat dari ini."
.
.
.
Semenjak pertanyaan dan pernyataan Sega beberapa minggu lalu, Wanda merasa ada yang berbeda dengan dirinya. Entah kenapa ia sekarang merasa nyaman-nyaman saja dengan kehadiran kating sekaligus partner duetnya itu. Padahal dulunya Wanda biasanya selalu meminta Selin atau Joan untuk menemaninya latihan.
Begitu pula dengan Sega yang terkenal tukang bolos latihan ketika ada proyek kampus, sekarang jauh lebih rajin. Apalagi bila itu latihan khusus untuk penampilan duetnya dengan Wanda.
Seperti saat ini, kedua mahasiswa terbaik di jurusan musik tengah melakukan persiapan latihan.
"Kak, kan gue udah bilang jangan sebat di ruang musik."
Ya, Sega tengah menikmati bakaran tembakau sebelum memulai latihan. Beberapa waktu lalu saat Wanda pertama kali memergoki laki-laki itu merokok di ruang musik, ia sampai terbatuk-batuk dan akhirnya batal latihan.
"Sorry, biar dapet inspirasi."
"Situ dapat inspirasi, gue yang engap duluan sebelum nyanyi."
Mendengar itu, sontak Sega berdiri dari tempatnya duduk, mematikan rokoknya dan mendekati Wanda berniat untuk menggodanya.
"Eh, sekarang udah berani ya."
Wanda yang kaget selalu otomatis melangkahkan kakinya menjauh dari kakak tingkatnya itu.
"Ma... Maaf kak."
"Ahahaha, gitu doang udah baper Wan."
Pertama kali. Ini pertama kalinya Wanda melihat katingnya yang jarang senyum itu bisa tertawa lepas di depannya.
Sungguh pemandangan langka dan menggemaskan bagi Wanda. Bagaimana tidak, ketika Sega tertawa lepas seperti itu, matanya menjadi sipit dan jangan lupakan gummy smilenya itu.
"Btw, loe kenapa sih kayaknya takut banget sama gue?"
"Emhh, tapi kakak jangan marah ya."
Sega siap mendengarkan.
"Jadi sebenernya, temen-temen gue bilang kalau Kak Sega itu ketua geng gitu. Mereka juga bilang kalau kakak dan geng kakak itu suka tubir."
"Jadi loe takut sama gue karena penilaian orang lain ke gue?"
"Ya gimana lagi, orang di luar ceritanya kayak gitu."
"Sebenernya kalau dibilang ketua geng sih gak juga. Kita cuma perkumpulan cowok-cowok aja, ya kayak loe sama Team Rocket loe itu. Tapi kalau ada orang yang berani nyenggol dan bikin ribut sama geng kita, kita gak takut buat tubir."
"Gak bisa ya diomongin baik-baik tanpa kelahi kayak gitu?"
"Ya kalau mereka bisa diajak ngomong sama mulut, kita sih ayo aja. Tapi kalau maunya pakek otot, masak kita diem aja."
"Kalau yang bikin gara-gara cewek? Masa iya mau dibonyokin?"
"Absolutely, no. Gue punya prinsip, gak boleh nyakitin cewek. Terutama ibu."
Mendengar pernyataan Sega barusan, Wanda merasa ternyata katingnya ini tidak seseram cerita teman-temannya. Bahkan ia melihat sisi lain dari laki-laki ini. Dan ini mungkin pertama kalinya ia mendengar Sega bercerita banyak tentang dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
trau.ma
Romancetrauma : (trau.ma) keadaan jiwa atau tingkah laku yang tidak normal sebagai akibat dari tekanan jiwa atau cedera jasmani Wooopps, tenang tenang... Walaupun judulnya agak nyeremin, tapi tenang aja, author tetep suka cerita ringan yang mudah dipahami...