trau.ma

Tubir

"Emang ini ada apaan sih yang?" Tanya Selin pada Jimmy.

"Ada yang cari gara-gara sama geng kita." Jawab Jimmy.

"Terus?" Selin masih belum paham.

"Mereka ngajak tubir."

"Kenapa?"

"Sega tidur sama pacar pemimpin geng mereka."

"Kalo gitu biar diurusi aja sama Kak Sega. Kamu gak usah ikutan."

"Gak bisa yang, Sega pasti bakal dikeroyok. Kita mesti bantuin dia."

"Kamu pilih Kak Sega apa aku?" Ancam Selin.

"Arrgghh, gak bisa gitu yang. Loe bantuin gue dong Ris."

"Girls, please ya kalian pulang dulu. Kita bakal baik-baik aja kok." Haris mencoba menenangkan.

"Kalau gitu kita ikut ke sana." Joan memberi ide yang tergolong ekstrim.

"Bener, kita bakal pastiin kalian baik-baik aja." Selin menyetujui ide konyol Joan.

"Jangan yang, ini bahaya. Kamu pulang ya."

"Gak mau. Kalo kamu tetep mau bantuin Kak Sega, syaratnya: aku ikut."

"Please, aku antar pulang aja ya."

"Gak mau pokoknya."

Haris sudah sangat frustasi mendengarkan pertengkaran dua sejoli itu.

"Gini aja. Kalian boleh ikut, tapi kalian harus sembunyi di dalam mobil dan kunci pintunya."

"Oke."

Pada akhirnya keempat orang itu menuju sebuah gedung tua yang letaknya agak jauh dari pemukiman penduduk untuk menyusul Sega.

.

.

.

Brmmm...

Motor Sega sudah sampai di tempat pertemuan kedua geng yang cukup terkenal di seantero ibukota. Bukan karena mereka memiliki reputasi buruk karena melakukan tindak kriminal atau memiliki jumlah pengikut yang banyak, mereka sangat dikagumi dan disegani karena mereka adalah geng anak-anak kaya yang memiliki visual serta bakat di atas rata-rata.

Geng Sega terdiri dari tujuh laki-laki tampan yang memiliki bakat dan keunikan masing-masing. Ketiga diantaranya saat ini menjadi teman sekampus Wanda.

Sedangkan geng Hansel terdiri dari tujuh laki-laki yang saat ini menjadi mahasiswa jurusan olahraga di kampus sebelah.