Taken

59 10 0
                                    


Wanda mulai berkeringat, kakinya terus menerus ia gerakkan tanpa ia sadari.

"Wan, di sini gerah ya? Keringat loe banyak banget." Haris yang melihat Wanda berkeringat sontak mengambil tisu dan hendak menyeka keringat di dahi Wanda.

Wanda yang menyadari sebuah tangan terulur mendekatinya segera menghindar dengan tangan yang sepenuhnya menutupi bagian samping kepalanya.

Braakkk...

Wanda segera berdiri dari tempat duduknya.

"Sorry Kak, gue pulang dulu, titip Selin ya."

Wanda berlari keluar kafe meninggalkan teman-temannya.

"Wanda kenapa?" Tanya Haris.



Hampir seminggu semenjak kejadian di kafe, Wanda selalu menghindari ketiga katingnya itu. Bahkan selama latihan gabungan, Wanda berusaha untuk menjauh dan tidak berbicara dengan mereka. Ia selalu menempel pada Selin dan Joan.

"Wan, hari ini loe datang latihan kan?"

"Emh, kayaknya gak dulu deh Jo."

"Loe kenapa sih? Semenjak loe ninggalin gue di kafe, sikap loe aneh sama Kak Jimmy dan temennya."

"Mereka gangguin loe ya Wan?" Gantian Joan yang bertanya.

"Nggak kok, mereka gak ngapa-ngapain."

"Awas aja kalau mereka berani gangguin loe."

"Emang loe berani Sel?"

"Enggak, hahaha."

Joan dan Wanda terkekeh dengan sikap Selin.

"Loe yakin Wan mau bolos latihan?" Joan kembali bertanya.

"Tau nih Wanda. Kemarin loe kan habis dimarahi Pak Yongki gara-gara progres loe yang agak lambat." Jelas Selin.

"Ya progres gue lambat kan gara-gara pianis aja yang jarang datang latihan."

"Ntar sore gue datang."

Tiba-tiba dari pintu kelas terdengar suara laki-laki yang sedang dihindari Wanda. Ya, Sega.

"Ka... Kak Sega?"

"Gue tunggu di ruang musik."

Sega langsung pergi setelah pengumuman tiba-tibanya.

"Kayaknya loe beneran harus latihan deh Wan." Terang Joan.

"..."

"Tapi sorry ya, hari ini gue ada janji sama Kak Haris. Sel, loe temenin Wanda ya."

"Kok gue? Loe tau kan gue ada kelas tambahan gara-gara nilai matkul sejarah musik gue jeblok. Dan itu gara-gara kalian gak nyontekin gue."

"Itu loe nya aja Sel yang gak mau belajar."

"Gue gak apa-apa kok sendirian. Kalian kelarin aja dulu urusan kalian."

"Bener nih Wan? Atau gue batalin aja janji gue sama Kak Haris?"

"Eehh, jangan Jo. Gue gak papa kok."

"Sorry ya Wan."

"Gue yang harusnya minta maaf gara-gara ngrepotin kalian terus."

"Kan emang itu gunanya temen. Biar bisa kita repotin, hehe." Selin emang kadang ngeselin, tapi lebih sering perhatian juga sama teman-temannya.



Wanda dengan terpaksa datang latihan sendiri, yang artinya nanti ia hanya akan berdua dengan kakak tingkatnya.

trau.maTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang