I'd climb every mountain, and swim every ocean.
Just to be with you, and fix what I've broken...Oh, 'cause I need you to see,
That you are the reason...*****
Setelah berhasil mengirimkan pesan darurat pada sang kekasih. Sakura tidak tahu mana hal yang membuatnya cemas bukan main. Sesuatu yang tidak dia sangka, sebentar lagi terjadi di depan mata. Sayangnya, dia tidak punya kesempatan untuk kembali mundur dan menunda ini sekali lagi. Bahkan ketika sang ibu memutuskan untuk masuk terlebih dahulu, meninggalkan dirinya dalam pikiran yang berkecamuk.Mikoto melambai saat uchiha Itachi mendorong pintu itu terbuka. Sakura menarik napas panjang dan merapikan anak rambutnya yang sedikit berantakan. Demi Tuhan, jantungnya berdebar hebat bukan main. Sakura mengeratkan pegangannya pada lengan kokoh sang ayah, ketika ia benar-benar telah menginjakkan kaki di dalam mansion megah itu, dan melihat Uchiha Sasuke ada di sana, Sakura yakin matanya belum seburuk itu untuk mengenali sosok yang tengah menatapnya dengan sorot─meragu.
*****
Sesuai rencana yang telah dirancang apik oleh yang mulia Ratu Mebuki, misi untuk membuat sang Uchiha bungsu dan putri semata wayang Haruno ketar-ketir sukses besar. Sakura bahkan masih bisa mengingat bagaimana ekspresi puas di wajah ibunya dan ibu Sasuke ketika melihat Sasuke dan dirinya yang terus menegang di awal percakapan. Kakek Sasuke bahkan tergelak tawa menyaksikan pias di wajah cucunya yang terbiasa datar. Dan pada Uchiha Itachi yang merasa menang karena berhasil mengerjai adiknya yang selama ini selalu bersikap semena-mena.
Mereka dipaksa mengikuti acara makan malam perjodohan, namun siapa sangka perjodohan ini ternyata tentang mereka. Tentang sepasang kekasih yang menyembunyikan hubungan selama bertahun-tahun dan akhirnya ketahuan.
Diluar dugaan. Keluarganya tidak sama sekali terlihat marah, ataupun menampilkan ekspresi kecewa seperti yang ditakutkan oleh Sakura selama ini. Ibunya dan ibu Sasuke bahkan dengan antusias merencanakan pernikahan mereka sesegera mungkin setelah kelulusan. "Sekecewa apapun kami karena kalian tidak jujur, kami sangat senang. Ini imbang. Antara sakit hati dan bahagia. Jadi kami memutuskan untuk tidak marah," ucap kedua ibunya dengan senyum yang terulas manis.
Obrolan dua keluarga itu berlanjut sampai waktu mendekati tengah malam. Terasa begitu hangat dan dalam. Semua pembicaraan berputar ringan tentang rencana pernikahan mereka. Sesekali mereka mengisahkan tentang masa kecil dari putra putri mereka masing-masing hingga membuat Sakura tersipu malu, dan Sasuke yang kesal karena merasa dipermalukan. Dibandingkan pertemuan dua keluarga yang baru akan mengikat sebuah hubungan, interaksi diantara mereka justru lebih terlihat seperti sedang mengadakan reuni keluarga.
"Apa yang kau pikirkan?"
Sakura menarik tangannya yang semula menopang dagu dari atas meja bar di dapur apartemen Sasuke. Mereka telah mendapatkan ijin untuk kembali ke apartemen lebih awal selepas makan malam berakhir. Disaat para Ayah dan kakek Madara masih asik bernostalgia dengan cerita masa muda mereka. Para Ibu dan nenek Kaguya tak berhenti menggoda mereka. Bahkan ketika tengah mengantarkan mereka menuju pintu besar kediaman Uchiha. Itachi bersiul, calon ayah muda itu terus menampilkan ekspresi yang menurut Sasuke sangat menjengkelkan. Sasuke sampai beberapa kali berdecih ketika sang kakak dengan sengaja memperlihatkan seringai mengejek padanya.
Sakura memutar kursinya dengan pandangan getir. "Entahlah. Aku sempat berpikir akan menunda segalanya. Tapi yang terjadi hari ini─Astaga!" Sakura menunduk hanya untuk mengusap wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lady in Secret
FanfictionSASUSAKU fanfiction Naruto © Masashi Kishimoto WARNING!! 18+ bagi yang belum legal harap menjauh.