Bab 3 || Sahabat Alexa.

204 86 8
                                    

Happy Reading 📖

Vote

Komen

Follow

"Tentangku yang tak mampu menaklukkan waktu."

🥀🥀🥀

****
Leon masih setia duduk di depan ruang UGD, menunggu dokter keluar, laki-laki itu sama sekali tidak memberi kabar kepada sahabat-sahabatnya bahwa dia telah pulang. Banyak chat dari mereka, tapi tidak ada satupun yang  dibalasnya, terlebih aplikasi wa dan chat lain pun dia matikan.

Ceklek ...

Suara pintu UGD yang terbuka membuat fokus Leon berpindah ke dokter yang baru saja keluar, untung saja waktunya pas dengan selesainya game yang dia mainkan.

"Kamu yang membawa, Nona Alexa?" tanya sang Dokter.

Leon hanya mengangguk untuk menanggapi.

"Nona Alexa mengalami benturan lumayan keras yang mengakibatkan pelipisnya mengeluarkan darah, serta ada beberapa luka di bagian siku dan lutut akibat goresan dengan aspal. Tidak ada luka serius, tapi perlu dirawat beberapa hari untuk memastikan keadaan, takutnya perkiraan saya tidak sesuai," jelas sang dokter yang bernama Rian.

Leon mengangguk lagi. "Baik."

Sang Dokter menggangguk. "Anda bisa menjenguk Nona jika sudah dipindahkan ke ruang rawat. Saya permisi," ucap dokter Rian, lalu meninggalkan laki-laki itu.

Leon tidak menanggapi lagi.

Brangkar berisi remaja perempuan yang Leon ketahui bernama Alexa terdorong keluar dari ruang UGD untuk dipindahkan ke ruang rawat.

Slaah satu dari dua perawat yang mendorong brangkat, menatap Leon. "Anda bisa mengikuti kami."

"Hm."

Dua suster itu mendorong brangkar ke arah ruang rawat VVIP, Leon mengekori dengan sesekali menatap wajah Alexa yang terdapat perban di pelipisnya.

Sesampainya di depan ruang VVIP.

"Tunggu sampai kami selesai memasangkan alat-alat, nanti Anda bisa menjenguk Nona," ucap salah satu suster dengan sopan.

Leon menggangguk.

Pintu ruang VVIP tertutup setelah brangkar masuk.

Laki-laki itu mendudukkan diri di kursi besi depan ruang VVIP nomor 02 sambil bermain ponsel.

5 menit sudah berlalu ...

Ceklek ...

"Anda sudah boleh masuk, apa Anda pacar Nona?" ucap salah satu suster.

Leon mengangguk, saat akan menggeleng, terurung karena suster sudah berbicara kembali.

"Baik, kalau begitu kami permisi," pamit suster.

Dan lagi-lagi Leon hanya mengangguk.

Pacar, ya?

****

Tiga siswi dengan ekspresi masing-masing tengah duduk sembari memperhatikan siswa-siswi di bawah sana dari jarak beberapa puluh kaki.

ALEXA [New Version]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang