Bab 25 || Permintaan

175 84 5
                                    

Happy Reading 📖

Vote

Komen

Follow

"Mau seperti apapun hubungan kalian dengan kata 'keluarga' mereka tetaplah bagian dari hidupmu."

🥀🥀🥀


*****

Terhitung sudah satu minggu semenjak makan malam itu, banyak perubahan yang terjadi setelahnya. Salah satu contohnya, sikap deddy Argan yang kian lembut pada anak-anaknya. Laki-laki paruh baya itu juga tidak lagi membicarakan tentang hal yang bersangkutan saat itu. Alexa pun sudah tidak lagi dituntut untuk latihan rutin, tapi Alexa akan latihan di hari libur sekolah, seperti hari Minggu.

Alexa sudah siap dengan setelan seragam sekolah. Kemeja putih yang dilapisi jas uniform berwarna hitam dipadukan dengan rok berwarna senada dengan jas. Warna seragam sangat kontras dengan kulit putih bersihnya, tapi begitu cocok dengan tubuh Alexa.

Baru saja dia akan ke parkiran, tapi langkahnya terhenti.

"Pagi, Non Alexa," sapa bodyguard yang berjaga di dekat gerbang utama.

Itu yang membuat Alexa menghentikan langkah. Dia menatap bodyguard itu sembari menaikkan ujung alisnya.

Bodyguard yang mengerti maksudnya, lantas bersiap untuk menyampaikan maksud dari dia menghentikan langkah sangat anak majikan. "Di depan ada pacar, Non Alexa."

Alexa paham betul siapa orang itu. "Terima kasih." Setelahnya dia berganti arah, menjadi lurus berjalan ke arah gerbang utama.

Saat keluar dari gerbang, dia mendapati laki-laki yang sedang duduk di atas motor, helm sudah terlepas dari kepalanya dan dia tengah berkutat dengan benda persegi panjang.

Alexa menduga bahwa Leon akan me  ...

Drettt... Drettt... Drettt...

Dugaannya tidak meleset, laki-laki itu berniat menghubunginya.

Leon menoleh dan mendapati Alexa yang berdiri di depan gerbang seraya melipat kedua tangannya di depan dada. Segera dia turun dari motor untuk menghampiri.

Sampai di depan Alexa, Leon menarik senyuman yang malah membuat perempuan di depannya menaikkan ujung alisnya, bertanya maksud dari senyuman itu.

Tangannya terulur mengacak rambut pirang Alexa yang jelas langsung ditepis kasar oleh sang pemilik. "Udah ga butuh tangan lagi?"

Leon masih dengan senyumannya, menggeleng. "Good morning, pacar?"

Deg...!

Alexa merasa geli mendengar ucapan Leon barusan, apa katanya? Pacar? Yang benar saja, mereka hanya terlibat permainan bukan perasaan.

"Hmm," balas Alexa menghargai.

Leon mengerutkan dahi. "Gitu doang?"

Alexa memasang ekspresi bodoamatnya. "Iya."

Decakan terdengar dari bibir laki-laki itu. "Cuma lo yang gituin gue."

"Lo masih tau aturan mainnya kan Leon?" Alexa berujar mengingatkan.

Leon memilih untuk tidak menanggapi ujaran Alexa barusan.

ALEXA [New Version]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang