167 missed calls from Refal <3.
Setelah hari yang panjang bersama Keenan, Kara harus kembali sendiri di dalam kamarnya. Ia meletakan ponselnya di atas nakas setelah ia menyalakan mode do not distrub, karena ia tau Refal akan menelfonnya lagi.
Kara berada di dalam toxic relationship, dan ia sudah menyadarinya meski ia belum lama berpacaran. Kara tau bagaimana hubungan sehat sebab ia pernah menjalani hubungan yang sangat baik sebelum ia bersama Refal.
Refal sering marah tanpa sebab. Memukul dan mendorongnya di dalam mobil juga hal yang biasa Refal lakukan sebulan terakhir ini. Kara menghela nafas. Jalan tujuh bulan hubungannya, Kara sudah lelah tidak karuan. Haruskah ia berhenti? Apakah jahat jika Kara pergi karna kini ada Keenan di sampingnya?
Pembicaraan singkat sebelum makan malam tadi mengingatkan Kara tentang masa SDnya.
Hari itu, hari ketiga setelah hari pertama sekolah. Seorang anak laki-laki dengan rambut berbentuk mangkuk masih duduk sendirian. Kara gemas sendiri melihatnya. Ia mengambil kotak makannya dan pergi mendekati anak laki-laki itu. "Kamu mau, nggak? Bagi dua aja, aku kenyang." ucap Kara. Ia tidak benar-benar kenyang.
Melihat anak laki-laki itu yang masih terdiam, Kara membagi dua rotinya dan membagikannya kepada anak lak-laki itu. "Nama aku Kara."
Tangan kecil itu menerima roti di hadapannya. "Aku Keenan. Ini nggakpapa?" Keenan melirik roti di tangannya.
Kara mengangguk. "Kwenwapwa dwiem ajwa? Dwi mawkwan lwah." ucapnya tidak jelas. Mulutnya penuh dengan roti gigitannya.
Keenan tertawa.
Sejak saat itu, keduanya tidak terpisahkan. Sampai pada hari kelulusan, Kara mengajak Keenan untuk berfoto bersama. Ia tau ia akan merindukannya. Kenapa? Jelas karena Kara menyukai Keenan. Tapi ia tidak begitu tau jelas apa yang sedang dirasakannya. Mungkin ia masih terlalu kecil untuk itu.
Foto kelulusan adalah foto pertama dan terakhir Kara dan Keenan. Semenjak kelulusan, Keenan tidak pernah menghubunginya. Padahal Kara sangat merindukan Keenan dan berharap ia akan menghubunginya duluan. Karena tidak tahan, Kara sering kali menghubungi Keenan duluan, meski jarang. Kara gengsi. Namun tetap saja Kara gila sendiri. Keenan hampir selalu ada di dalam pikirannya.
Di akhir tahun keduanya di SMP, seorang kakak kelas idola sekolah mulai mendekati Kara dan hampir berhasil membuatnya berhenti memikirkan Keenan. Dia beda. Pikir Kara. Ia pandai berbicara dan mudah bergaul. Namanya Ananta. Setelah beberapa bulan dekat, keduanya berpacaran. Hubungan cinta monyet di antara Kara dan Ananta berjalan dengan baik. Bertemu di sekolah, makan bersama, bercanda gurau di koridor kelas, seperti yang dilakukan pasangan SMP pada umumnya. Keduanya sangat menghargai satu sama lain. Sama-sama mendengarkan, selalu mendukung, dan tidak menuntut apapun. Tipikal pacaran yang selalu Kara rindukan saat ini.
Hubungan manis Kara dan Ananta harus selesai tepat 2 tahun setelah mereka memutuskan untuk bersama. Ananta selingkuh dengan teman baru di SMAnya. Sudah 3 bulan.
Sebuah notifikasi Whatsapp tidak bernama muncul di ponsel Ananta ketika keduanya bermain di rumah Kara, merayakan 2 tahun hubungan mereka.
08xxx: sayang kemana?
Hari itu adalah hari terakhir keduanya bertemu.
Setelah sebulan galau, Kara memutuskan untuk kembali bangkit. Sebab ada super hero lain yang datang. Refal.
Permulaan yang lucu sebab Kara kembali bertemu Refal di Gramedia dekat SD mereka. Ya, mungkin karena itu adalah Gramedia dekat SD, mereka jadi bertemu. Sejak saat itu Refal sering mengajak Kara berbicara melalui DM Instagram dengan alasan membahas buku.
Awalnya Kara ragu untuk semakin dekat dengan Refal. Namun laki-laki itu bertindak manis sekali terhadap Kara. Satu hal yang membuatnya jatuh pada Refal adalah Refal sering sekali tiba-tiba kerumahnya dan membawakan hal-hal lucu untuk menaikkan mood Kara. Padahal jarak Bogor-Jakarta jauh. Karena Kara bimbang terhadap Refal, jadilah Kara kembali menghubungi Keenan.
Pada akhirnya, di sinilah Kara pada saat ini. Di kamar tamu rumah Keenan. Entah ia harus bersyukur karena kalau ia tidak dekat dengan Refal ia belum tentu kembali berbicara dengan Keenan, atau harus menyesal karna ia harus menjalani hubungan yang membuatnya tertekan. Yang jelas adalah, Kara lebih banyak memikirkan Keenan akhir-akhir ini dibandingkan dengan memikirkan Refal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Therefore She is Dodging The Bullet
Cerita Pendekcerita tentang Keenan yang menyimpan rasa bertahun-tahun lamanya.