#03

787 126 18
                                    

05 Desember 2018Lima tahun yang lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


05 Desember 2018
Lima tahun yang lalu.

Hari Minggu, saat semua orang menghabiskan waktunya bersama anggota keluarga. Begitupun juga Jisoo dan Lisa, dua bersaudara itu menghabiskan waktu di rumah saja.

Membersihkan setiap sudut rumah setelah dibiarkan berantakan karena sibuk dengan aktivitas masing-masing selama seminggu penuh. Lisa yang bersekolah dan mengikuti beberapa les sedangkan Jisoo harus bekerja.

Si bibir hati sibuk menyapu dan mengepel, sedangkan si poni mengelap apapun yang terlihat berdebu. Walau rumah keduanya tak mewah, hanya hunian kecil yang sederhana. Tetapi tetap membutuhkan kerjasama untuk membersihkannya.

"Yak Lisa, kau jorok sekali!" Si sulung berkeluh kesah saat menemukan sesuatu.

"Memangnya ada apa Jisoonie?"

"Lihat, kau membuang kaos kakimu ke kolong kursi ruang tamu."

"Pantas saja aku cari-cari tidak ketemu, ternyata disini rupanya."

"Yak, ulahmu itu membuat seluruh ruang tamu bau busuk tau."

"Hehehe.." Lisa hanya tersenyum Pepsodent.

Jisoo kesal sendiri dibuatnya, lantas melemparkan kaos kaki itu ke muka sang adik.

"Cuci sana!"

"Yak Jisoo Unnie..."

Beralih dari dalam rumah, ke halaman rumah dua bersaudara Kim. Jisoo dan Lisa mengurus taman.

Meski setiap pagi, salah satu dari dua bersaudara itu menyempatkan diri untuk menyirami tanaman. Tetapi setiap hari minggu, Jisoo dan Lisa memberikan extra perawatan kepada bunga-bunga yang tumbuh di taman.

Mulai dari memotong daun-daun yang sudah layu atapun menguning, memberi pestisida untuk membunuh hama hingga memberi pupuk agar bunga-bunga tumbuh segar.

Jisoo nampak kebingungan, "Hah, kenapa airnya mati?"

"Lisa coba kau cek keran air, apakah berfungsi? Airnya tidak keluar!"

"Benarkah, Jisoo Unnie?"

"Kalau begitu tunggu sebentar, aku cek dulu."

"Keran airnya tidak bermasalah kok."

"Lalu mengapa airnya tidak keluar ya?" Jisoo melihat lubang selang.

Adik bungsu Jisoo itu tersenyum jahil melihat kebingungan kakaknya, segera saja melepaskan pijakan diselang yang digunakan Jisoo untuk menyirami bunga-bunga.

Yang selanjutnya mengundang kegaduhan dari si sulung Kim.

"Yak Lalisa..." Basah kuyup Jisoo dibuatnya.

Sedangkan adik Jisoo itu tertawa terbahak-bahak melihat penderita Jisoo. Itulah balasannya untuk insiden kaos kaki yang dilemparkan Jisoo ke mukanya beberapa saat yang lalu.

For You (Lisoo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang