✨✨✨
Masih dalam posisi sebelumnya, terlentang dan telanjang bulat. Jisoo menatap langit-langit gedung tua sembari meratapi kondisinya saat ini. Menyedihkan sekali!
Air matanya tak dapat dibendung, tumpah membasahi seluruh wajah. Menggambarkan betapa hancur perasaannya. Kehormatan yang selama ini dijunjung tinggi sebagai seorang perempuan, kini tak bersisa, menjadi ampas semata setelah direnggut keempat pemuda biadab itu.
"Jisoonie..." Lisa memanggil lirih namanya.
Jisoo memalingkan wajah, menatap pada sosok yang sedang coba dia lindungi, hingga berani mengambil keputusan menyakitkan ini.
Semua itu hanya untuk adiknya semata wayangnya, untuk keselamatan Lisa...
Dilihat sang adik tengah bersusah payah mendekatinya. Tak perduli meskipun kakinya sudah tak lagi mampu untuk berdiri dan digerakkan. Lisa memakai cara lain, merangkak. Dia menyeret tubuh dan kedua kakinya, meski harus menyebabkan luka baru lagi akibat tergores lantai.
Dalam semalam dunia keduanya dijungkir balikkan secara paksa. Baik Jisoo maupun Lisa sama terluka dan hancurnya dengan apa yang terjadi ini.
Keadaan Lisa tak jauh berbeda dengannya. Nampak kacau, rambut berantakan, mata sembab, dan wajah babak belur itu. Sang adik masih terus berusaha, terseok-seok menuju kepadanya, mengabaikan segala rasa sakit. Di wajah gadis manis itu, tergenang air mata saat menyaksikan keadaannya yang mengenaskan. Tergeletak dengan posisi terlentang tanpa sehelai benangpun untuk menutupi tubuh telanjangnya.
Keduanya saling beradu pandang, saling menyiratkan rasa sakit satu sama lainnya.
"Lisa-ya..." Kali bibir Jisoo yang memanggil nama sang adik, meski begitu lirih, hampir-hampir tak terdengar. Namun gerak bibirnya dapat dimengerti sang adik.
Lisa makin merengek-rengek memanggil namanya sembari mempercepat diri dalam langkahnya yang terseok-seok menggeret kaki itu.
"Jisoo Unnie..."
"Jisoonie..."
Jisoo tersenyum menyambut kedatang Lisa dihadapan, lantas tangannya meraih wajah mungil sang adik, menangkupnya penuh perhatian. Dilihatnya kondisi Lisa tidak bertambah parah, syukurlah. Jisoo sangat mengkhawatirkannya. Dia berjanji setelah ini, begitu tiba di rumah, dia akan segera mengobati luka-luka sang adik.
"Lisa-ya??" Panggilnya dengan suara yang bergetar dan serak.
"Iya, ini aku Lisa. Adik kesayanganmu jisoonie."
"Lisa-ya, gwaenchanha??"
•••
Berulang kali sebagai jawaban Lisa mengangguk, sembari tak kuasa membendung air matanya.
"Jangan khawatirkan aku, aku baik-baik saja Jisoonie...."
Lisa tidak dapat menyembunyikan kesedihannya. Bahkan disaat-saat seperti ini, hanya dirinya yang dicemaskan sang kakak.
KAMU SEDANG MEMBACA
For You (Lisoo)
FanfictionJudul : For You Genre : Family, Action and Crime-thriller Episode : Lengkap Setelah Lima tahun mendekam di penjara. Lisa yang telah bebas, pada malam pergantian tahun melakukan serangkaian aksi pembunuhan berantai. Apa motif yang melatarbelakangi...