#13

612 103 39
                                    

✨✨✨

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

✨✨✨

Tak sampai disitu kisahnya, mereka tidak sekedar berencana membunuh Jisoo dengan narkoba dosis tinggi dan membiarkan Lisa menangis raung-raung memanggil nama kakaknya. Tetapi perbuatan keji Suho dan kawan-kawannya masih terus berlanjut. Kali ini, dengan rencana licik suho lainnya mereka akan benar-benar menghapus bukti kejahatan yang telah diperbuat.

Seperti menabur garam di atas luka.

Lisa yang sudah kesakitan atas semua ini, semakin kesakitan dengan apa yang akan terjadi atas perbuatan mereka.

Semur hidupnya, malam ini akan menjadi sesuatu yang tak akan pernah dilupakan. Akan menjadi kemarahan yang tiada ujungnya hingga mereka mendapat pembalasan.

Lisa tidak terima, dan tidak akan pernah memanfaatkan. Mengapa kakaknya harus mendapat perlakuan keji ini, memang apa salahnya?

Setelah mereka menikmati tubuh Jisoo. Tiga pemuda, dengan Suho dalang otak dari semua rencana jahat ini. Mereka membunuh dan akan melenyapkan sosok Jisoo dengan cara keji seperti ini.

✨✨✨

"Ayo lebih cepat lagi!"

Lisa yang sudah setengah sadar, sayup-sayup mendengar suara Suho menginterupsi. Dilihatnya pemuda yang memimpin di depan, memerintahkan ketiga temannya untuk bergegas, mereka berburu dengan waktu, sebentar lagi menuju puncak malam pergantian tahun.

Suho mengarahkan senter di tengah-tengah kegelapan malam sembari melihat ketiga temannya yang masih kerepotan di belakang, mengurus dirinya yang masih menangisi sang kakak meskipun tak sesanter beberapa saat yang lalu, stamina tubuhnya melemah seiring kepiluhan yang tidak berhenti menimpa dirinya.

Dengan sisa-sisa kekuatan, gadis berponi itu memberontak tak mau digeret Baekhyun dan Chanyeol.

Satu pukulan dilayangkan Baekhyun, membuatnya tersungkur di tanah lagi.

"Yak, gadis sialan, diamlah!"

Baekhyun mencengkram dagunya, melototi sembari mengomel. "Jangan membuat repot, mari selesaikan semua ini dengan cepat agar aku bisa segera pulang dan menghabiskan waktu pergantian tahun baru bersama anak istriku."

"Jika kau terus begini, aku tidak akan berbaik hati membiarkanmu melihat kakakmu untuk yang terakhir kalinya..."

Mendengar itu, Lisa dibuat lemas, bahkan hanya untuk mengeluarkan suara dia tak mampu keluar. Lebih dari rasa sakit yang menyerang seluruh tubuhnya, hatinya lebih sakit lagi. Tak mampu tergambarkan betapa terguncangnya dia dengan semua ini, tak mau membayangkan jika harus ditinggal kakaknya juga.

"Tidak..." Lisa mengeleng lemah.

Maka demi tetap bersama Jisoo. Lisa pasrah, membiarkan mereka menggeret tubuhnya, membawa dirinya entah kemana. Asalkan bisa bersama kakaknya, Lisa akan terus mengikutinya. Bahkan jika itu harus menuju kematian sekalipun, akan Lisa tempuh.

For You (Lisoo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang