#05

613 110 6
                                    

31 Desember 2023Pukul 20

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

31 Desember 2023
Pukul 20.13

Suho dan Jennie, keduanya fokus menatap kaca pembatas ruang introgasi. Menyaksikan salah satu pengedar narkoba yang sangat tersohor menjalani proses penyelidikan setelah hasil otopsi pada jenazah Park Chanyeol ditemukan adanya kandungan narkotika. Bermaksud meminta keterangan darinya, barangkali dari sekian banyak pembeli. Salah satunya adalah dalang dibalik kematian Perwira di dalam tim Suho itu.

"Lapor inspektur!" Salah seorang asisten Suho datang menghampiri, memberi hormat kepadanya.

Lantas memberi kabar, "Kami sudah mendapatkan kesaksiannya."

"Apa yang dia katakan?"

"Ada salah satu pembeli narkoba yang terlihat mencurigakan. Dia gadis dengan postur tubuh jenjang, berkulit putih dan memiliki ciri khas rambut berponi. Memakai jaket merah menyala.

"Serta dia memiliki tato huruf kapital J dikedua telapak tangannya, dan bekas luka yang tergores di alis sebelah kirinya."

"Segera cari orang dengan ciri-ciri seperti itu!"

"Siap laksanakan!"

Jennie sejak tadi hanya diam mengamati kinerja rekan sejawatnya di dunia hukum itu. Terlampau kaku, terkesan sangat mengikuti prosedur. Jauh dari caranya yang menyelesaikan kasus dengan cara yang lebih bebas. Bahkan terkadang tidak mengikuti prosedur dan ketentuan hukum.

Lamunan Jennie terhenti ketika telepon genggamnya berdering, buru-buru dirinya merogo saku, mengeluarkan ponsel dan menatap layar yang tertera nomor baru lagi, tak dapat dikenalinya. Sejenak gadis itu memandang rekan sejawatnya, Suho yang sudah berdiri dihadapan layar monitor komputer bersama seorang ahli IT, mereka sudah berkerja sama untuk menyadap telepon genggam Jennie setelah beberapa saat yang lalu dia mengatakan kronologi telepon iseng tadi pagi.

"Ponsel sudah siap, kau bisa gunakan sekarang!" Suho memberi aba-aba sembari memasang earphone, ikut menguping percakapan Jennie dengan terduga pelaku pembunuhan malam ini.

Tak mau mengulur waktu, Jennie bergegas mengangkat panggilan hanya untuk mendengar suara yang dikenalinya tadi pagi itu, kini menyapa telinganya lagi.

"Tak ada apa-apa dari pemasok obat." Seakan tau jalannya proses penyelidikan, penuturan gadis diseberang telepon mengejeknya. Menyulut emosi Jennie.

"Kau hanya membuang-buang waktu."

"Seharusnya kau senang. Kami memberimu waktu."

"Aku tidak tahu siapa kau. Tapi kau tidak mengenalku, dan apa yang sering aku lakukan pada orang-orang seperti kalian ini."

"Inspektur Jennie Kim. Akan aku ceritakan bagaimana senangnya aku membunuh mereka."

"Hei, jangan menyimpan dari topik! Siapa kau dan apa maumu sebenarnya?"

"Tugasmu mencari tahu siapa aku dan akan aku beritahu apa yang aku inginkan setelahnya!"

"Tapi karena aku berbaik hati, kali ini akan aku beri clue. Korban berikutnya adalah polisi lainnya."

For You (Lisoo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang