14 Desember 2018
Lima tahun yang lalu.Si sulung menatap wajah sang adik yang tengah terlelap di sampingnya sembari menggenggam erat salah satu tangannya sebagai isyarat tak mau ditinggalkan.
"Uri Dongsaeng..." Tangannya terulur membelai lembut sisi wajah sang adik.
Menitihkan air mata mengingat insiden beberapa waktu yang lalu, ketika kegelapan mata menguasai pemikiran Jisoo untuk mengakhiri hidupnya sendiri.
Lisa, adiknya itu terus membujuk sembari menangisi dan mengancam akan ikut mengakhiri hidupnya juga membuat Jisoo mengurungkan niatnya.
Pada akhirnya, Jisoo tak tega meninggalkan Lisa sendirian!
"Semua ini pasti sulit untukmu, Lisa. Unnie mianhae." Masih dengan membelai sisi wajah sang adik, Jisoo lagi-lagi melirihkan rasa bersalahnya.
"Eomma..."
"Appa..."
Jisoo beralih, melangkah menuju potret kedua orangtuanya di sudut kamar. Ditatapnya senyum ibu dan ayahnya yang dahulu masih ada diantara mereka berdua. Melihat potret itu, kata-kata sang adik beberapa saat yang lalu menguasai pikirannya.
"Selain kau ingin mengakhiri hidupmu sendiri. Apa kau benar-benar ingin mengingkari janjimu padaku, Jisoo Unnie?"
"Terutama janjimu pada Appa dan Eomma dua tahun yang lalu di depan guci abu mereka."
Masih teringat jelas momen menyedihkan itu, ketika Jisoo dan Lisa menerima guci abu kedua orang tuanya yang sudah melewati proses kremasi, lantas abunya harus ditebarkan di tepi laut.
Kala itu Jisoo, sebagai sosok sang kakak menahan tangis, berusaha tegar dihadapan adiknya yang sudah sesenggukan menangisi keadaan mereka.
"Appa, Eomma istirahat dengan tenang!"
"Jangan khawatirkan aku, dan terutama Lisa. Mulai sekarang dia akan menjadi tanggung jawabku. Sebagai kakak, aku akan selalu menjaga dan melindunginya, aku tidak akan pernah meninggalkannya sendirian di dunia yang kejam ini."
"Aku berjanji!"
Jisoo mengusap air mata. Merasa bersalah untuk kedua orangtuanya, mungkin jika mereka bisa menyaksikan kegilaan Jisoo beberapa saat yang lalu. Baik ayah maupun ibunya akan lebih terluka atas tindakannya yang hampir - hampir membuatnya mengingkari janjinya sendiri.
"Mianhae, jeongmal Mianhae..." Jisoo mengusap potret kedua orangtuanya.
Malam itu, Jisoo tergugu dalam kesedihan. Meskipun begitu hatinya memantapkan diri untuk kembali bangkit.
🍁🍁🍁
15 Desember 2018
Lima tahun yang lalu.Pagi-pagi sekali, Jisoo terbangun lebih dulu. Untuk sesaat memandangi wajah adiknya yang masih teduh dalam buaian mimpi. Bergegas sebelum Lisa membuka mata, Jisoo membersihkan diri dan menuju dapur. Sembari tersenyum, bersemangat menyambut hari-hari seperti sedia kala. Jisoo mengikat rambut agar tidak mengganggunya memasak.
KAMU SEDANG MEMBACA
For You (Lisoo)
FanfictionJudul : For You Genre : Family, Action and Crime-thriller Episode : Lengkap Setelah Lima tahun mendekam di penjara. Lisa yang telah bebas, pada malam pergantian tahun melakukan serangkaian aksi pembunuhan berantai. Apa motif yang melatarbelakangi...