PART 12. CLUB ALTAS**

230 18 0
                                    

Hello para pembaca

.
.
.
.

{••AURELA••}

Malam ini Ela telah menghabiskan 2 botol wine yg ia pesan biar sudah di peringati oleh kedua sohib-nya itu la, tapi ia seakan tuli dan terus meneguk wine itu hingga tandas dan mentap lurus kedepan.

"Hehe Arthur bodoh kenapa milih silent mending sama gue hehehihi"racau Ela ngawur akibat minum terlalu banyak

"Ya Lo nya aja yg gak good looking"cibir Anggel kesal dan mendapatkan geplakan maut dari Bella

"Lo mending diam mau Lo diajak baku gelud di sini"Anggel tentu saja menggeleng ia tak mau mengulangi masa lalu di mana ia dengan Ela sempat berantem di club, yah karna Anggel tak mau diam dan terus berbicara tak lupa menyindir Ela pedas. Dan mampu membuat Ela marah dan  langsung memukul dirinya

"Hiks masa dia belain hihihi silent kan gue kesel huh"Ela menatap ke dua bestai nya dengan tatapan menjengkelkan sambil senyum-senyum sendiri.

"Panggil linddra aja gimana gue takut ngurus titisan dajal"gumam Anggel sambil membuka room chat untuk meminta bantuan di grub.

Korban hosting

Anggel bukan Anabell
-woi ada orang di grub gak

Banci jalanan 👃
-hadir Bun 🙋

My babi guling 🖤
-kenapa nggel

Sss binatang
-Ela gakpapa kan

Papa Zola 🐽
-Lo bertiga mabuk

Anggel bukan Anabell
-gak ih mana mungkin gue mabuk bisa ketik yg jelas

Diam mencintai anda
-to the points aja

Gak good looking
-ada afa nich?

Beban DPR
-Ela aman kan nggel atau ngamuk

Dilan masa depan beti
-eh ini ada apa mas

Cucu megianti
-nggel jawab woi Ela gakpapa

Anggel bukan Anabell
-Ela mabuk habisin 2 botol wine sendiri gue sama Bella kagak minum, cepat datang Lo kan tau Ela mabuk nya di club altas' mana dia lagi mukul 4 anak orang woi tenggah sekarat buruan.

Sss binatang
-gue datang Lo tunggu di situ

Read

Sesampainya mereka disana karna mendapatkan pesan oleh Anggel dan melihat kekacauan club' malam' ini dengan Ela yg terus memukul 3 pria dan satu wanita, yg telah tersungkar di lantai kalinddra yg melihatnya mengacak rambut frustasi.

Ia mendekati Ela yg terus memukul lelakik hidung belang tanpa ampun sedangkan Arthur hanya bisa menonton kebrutalan dan kekacauan itu terjadi. Kalinddra menarik Ela untuk keluar di susul yg lain nya

Sesampainya di luar ia menatap Ela dan Arthur secara bergantian ia menghela nafasnya gusar.
"Ela kenapa?"tanya linddra menatap mata biru itu dengan lekat

"Hehe Ela gakpapa"ucap Ela sambil menunduk tak mau menatap mata gelap obsidian itu detik berikutnya Ela langsung memeluk kalinddra dengan erat "gue jahat haha lin gue jahat gak hiks"ucap Ela sesegukan

AURELA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang