Sudah hampir dua Minggu mereka belum menemukan gadis itu, Darren emang mau bermain-main dengan martama dengan embel-embel menculik permata berharga nya.
Martama turun ke bawah melihat di ruang makan terdapat Arthur, gras, uncle El, Leon, Zidan, Jihan dan Devan. Yg tengah melamun dengan pikiran masing-masing.
Tak ada yg membuka percakapan di sana cuman ada keheningan "kita bakal atur rencana awal"ucap martama membuat intens mereka menatap pria paru baya itu.
"Aksi kali ini jangan sampai gagal hanya Karna gadis itu"ucapnya lagi membuat Leon tanpa sadari mengeratkan rahangnya memandang tajam martama.
"Ck munafik!"sarkasnya dan langsung keluar dari rumah untuk menuju mobil di susul Arthur dan Devan untuk menjalankan misi pembakaran di Thailand.
Mereka mulai berangkat meski membutuhkan waktu 11 jam 32 menit hingga sampai di Thailand tak membuang waktu banyak, lion, Devan, Jihan, dan uncle El segerah menuju mobil Ferrari dengan plat no 3452.
Kecuali Arthur dan Kanta mereka memutuskan memakai motor sport milik Bella.
Di situ uncle El mulai melacak ke berandaan Markas yg akan mereka ledakan dan itu Ter letak di bagian selatan mereka mulai mengikuti salah satu motor yg terlihat mencurigakan.
Leon yg mengendarai mobil Ferarri itu dengan hati-hati membuntuti motor tersebut "itu cepat ikutin"geram Devan
"Lu kira gue ngapain ha kebo nih tangan gue lagi stir mobil"ngegas Leon
"Udah gak usah ribut kalian berdua!"tegur Jihan yg sesekali melihat ke depan
"Berhenti di situ"ucap uncle El membuat Leon segerah membelokan mobil itu ke arah gedung terbengkalai di susul oleh motor Arthur.
Dengan perlahan mereka mulai turun di mobil semuanya telah membawah ransel yg menyimpan berbagai macam bom.
"Saya akan jelaskan rencana nya Leon, Jihan, kalian berdua awasi pintu utama bila perlu basmi sampai tuntas kalau ada bahaya segerah tembak pistol ke atas dua kali. Dan Arthur,Devan kalian jaga dan langsung memasangkan peledak di arah belakang. Saya dan gras bakal masuk lewat samping"jelas uncle El dengan wajah serius Menbuat semuanya mengagguk mengerti.
Leon mulai melancarkan aksi nya ia melirik Jihan memberi kode untuk mereka bertarung, Jihan mengagguk singkat mengeluarkan pistol sedangkan Leon Mengeluarkan belati nya.
"Mau apa kalian HAA!"teriak salah satu sekelompok penjaga markas itu yg tengah mengeraskan rahangnya menatap kedua remaja berbeda jenis kelamin itu.
"Gak usah bertele-tele maju sini Lo!"tantang Leon
Mereka tentu tersulit emosi mengambil pistol masing-masing dan mengarahkan nya di dua orang ini.
DOR...
DOR..
DOR..
DOR...
sangat di sayangkan peluruh tersebut tidak mengenai tubuh Jihan ataupun Leon keduanya tersenyum sinis
kini Leon mulai berlari ke arah mereka sedangkan jihan mulai menembaki para lelakik itu.
SREKK
DOR
DOR
DOR
"Mati Lo semua!"ujar Leon menggebu-gebu
BUGH
Jihan melihat sekeliling sial nya mereka sangat banyak untuk di lawan.
SREKK
KAMU SEDANG MEMBACA
AURELA
Teen Fiction[ DIHARAPKAN SEBELUM BACA HARAP FOLLOW DULU ✔️ ] ×××××××× "MAKSUD LO APA NYAKITIN DISTA!"Suara bariton yang mampu membuat seluruh penghuni kantin terdiam membisu "Ck gue gak nyakitin ratu Medusa Lo itu" balas nya dengan keberanian 45 patut untuk d...