Masih dengan canda tawa yg mengelar tak terasa malam semakin larut ,Ela dengan terpaksa duduk di pangkuan Arthur sambil bermain hp sedangkan Arthur asik mengobrol sama linddra dan Erlkan dengan memainkan Surai rambut Ela.
Tiba-tiba Ela merasakan sakit secara mendadak ia sudah menduga bahwa aurelia akan menguasai dirinya sekarang ini ia mencoba menetralkan nafasnya kayaknya malam ini aurelia sangat marah.
Mereka langsung merasa aura pekat yg akan muncul dari diri Ela. Menatap lama gadis yg tertunduk itu "kenapa!?"tanya Arthur sedikit mengguncang tubuh gadis nya
Ela menatap seluruh orang dengan tatapan dingin mereka terkejut melihat perubahan warna mata Ela yg menjadi hijau zamrud itu.
Gadis itu berdiri tepat di hadapan wakil the kobra, Zidan yg merasa di tatap lelakik itu mendongak ia terkejut dengan mata Ela kemudian berdiri menatap lekat Ela.Ia berbisik di telinga Ela dengan suara khas beratnya "E-eli"
"Hm"
Deg
"L-lo__,,"Zidan tak bisa menahan diri untuk memeluk gadis itu dengan erat menghirup dalam-dalam aroma tubuh yg sangat mirip dengan wanita yg ia rindukan.
Ela/Eli membalas tak kalah erat ia mencoba untuk tetap tegar di depan lelakik itu "zi"panggil Eli, mereka menatap lama Ela/Eli dan beralih menatap Arthur. Mata gelap itu tersirat kobaran api yg meluap melihat kekasihnya yg sedang di peluk mereka jadi was was dengan keadaan ini.
(Untuk sementara manggil Aurela. Dengan sebutan aurelia yaitu Eli singkat nya.)
Eli bisah merasakan bahu nya basah dengan isakan kecil keluar dari mulut Zidan.
Arthur mengepal kuat tangan urat-urat lehernya mulai menonjol ia berjalan satu langkah, namun di hentikan oleh lucfan dan Gibran yg tau dengan keadaan Arthur.
"Lo perhatikan baik-baik Zidan. Lo kenal dia kan? orang yg terkenal dingin tertutup tak tesentu anti perempuan, kecuali satu yg boleh menyentuh seorang pria dingin itu ia Aurelia nama itu yg bisa membuat cowok tersebut menangis seketika mengigat wajah gadis itu dan nyatanya ia mirip dengan Ela"jelas Gibran agar Arthur memahami nya.
"Tapi yg membedakan antara keduanya ialah mata. Tapi sekarang ia menemukan mata tersebut warna hijau zamrud yg Ela perlihatkan sekarang ini"sambung lucfan
[POV kembali kepada Eli dan Zidan].
Hiks "hidup gue hancur Eli Lo gak tau itu"lirih Zidan
"Gue tau"balas Eli
"Gue gak bisah hidup tanpa Lo , pokoknya gue mau Lo tinggal di museum sama gue"titah nya
"Gak usah egois zi"
Mendengar kata penolakan itu, Zidan melepas pelukan tersebut menatap dalam manik hijau itu "kenapa! ,Lo gak sayang sama gue"
"Bukan gitu. Tapi gue gak bisa"
"Ck gue udah bantai habis musuh yg ada di Amerika Utara dan Prancis Lo gak perlu takut"
Eli tersenyum tipis "Hm gue udah mantau Lo dari dulu"jawab Eli
"Lo egois kak!!"teriak Zidan membuat semua orang kaget
"Gak ada yg sayang sama gue hiks, gak ada yg ngerti perasaan gue mereka pergi ninggalin luka dan trauma Lo sama dengan MAMA!!!"
"G-gak gue bu-kan seperti wanita itu jangan Lo samain gue Sama dia ZIDAN!!"ujar Eli dengan nafas yg memburu
KAMU SEDANG MEMBACA
AURELA
Teen Fiction[ DIHARAPKAN SEBELUM BACA HARAP FOLLOW DULU ✔️ ] ×××××××× "MAKSUD LO APA NYAKITIN DISTA!"Suara bariton yang mampu membuat seluruh penghuni kantin terdiam membisu "Ck gue gak nyakitin ratu Medusa Lo itu" balas nya dengan keberanian 45 patut untuk d...