5. Mas Jeje

457 41 2
                                    

Sapa pengin nonton tds 2?
Aq aq aq

———
Paginya, Sheina sedang memandangi wajah santai suaminya yang sedang mengutak-atik keyboard laptop sejak satu jam tadi.

Pak Jerza sendiri sama sekali tidak terganggu dengan tatapan istrinya yang tidak bergerak barang satu mili liter pun darinya. Hanya saja dia heran, apa mata Sheina tidak perih menatapnya tanpa berkedip?

"Kamu lagi bersyukur dikasih suami kaya saya apa gimana?" Celetuk Pak Jerza, matanya masih fokus pada layar laptop yang entah menampilkan apa.

Sheina reflek berkedip, dirinya jadi mendesah pelan.

"Ish"

"Dih, kenapa?"

"Sheina lagi latian ga kedip tauu"

"Gabut bener"

"Emang"

Pak Jerza menutup layar laptopnya, lalu beralih turut memandang Sheina yang duduk dihadapannya persis.

Lelaki itu menopang kepalanya dengan kedua tangan, "kamu mau jalan jalan ga?"

"Tiba-tiba?" Pak Jerza mengangguk.

"Nanti sekalian mampir ke rumah Mama Papa"

Sheina manggut-manggut, sudah lama juga tidak berkunjung ke rumah mertuanya.

"Sekarang?"

"Kamu belum mandi kalau kamu lupa"

Sheina menepuk keningnya sendiri, "oiya, Bapak juga belum mandi hee"

"Yaudah ayo" Pak Jerza bangkit dan mengulurkan tangannya pada Sheina.

Sheina menyerngit, lalu menatap suaminya dengan tanda tanya tiga kali.

"Ayo kemana?"

"Mandi lah"

"Dih, engga ah"

Pak Jerza tersenyum sus, "udah, ayo"

"Enggaaa"

"Cuma mandi"

"Janji?" Sheina mengulurkan jari kelingkingnya.

Akhirnya dengan sedikit berfikir Pak Jerza menautkan jari kelingkingnya juga.

"Janji ..."

Mereka pun berjalan beriringan.

"Kalau ga khilaf" Pak Jerza menyambung ucapannya yang sempat terpotong.

👔
"Cimi mindi"

Sheina tak henti-hentinya mencibir sepanjang perjalanan menuju rumah mertuanya.

Ya istri mana yang akan percaya embel-embel "cuma mandi" dari suaminya jika ujung-ujungnya juga begituan.

"Lain kali ogah"

MY MINE IS DOSEN [ Full Revision ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang