Yo wasap men
———
Sudah dua jam lebih Sheina menunggu kepulangan suaminya di ruang tamu, perasaannya tidak karuan dari sepulang kampus tadi.Dia mondar mandir seperti setrikaan.
"Ibu?" Sheina terperanjat.
Detik berikutnya dia menoleh dan mendapati Mba Ning yang menatapnya.
"Mba ... Ngagetin aja"
Mba Ning tersenyum canggung, sebelum berkata, "Ibu kenapa belum tidur? Udah hampir jam 9 lho"
Ah, Sheina baru ngeh kalau dirinya sudah lumayan lama mondar mandir tidak jelas diruang tamu, padahal sebelumnya baru saja jam tujuh malam.
"Bu?" Sheina menggeleng pelan.
"Sheina masih nunggu Pak Jerza, Mba sendiri kenapa kebawah?"
"Saya mah abis nyuci, Bu. Ini mau ke kamar lagi" Sheina manggut-manggut, lalu membiarkan Mba Ning kembali ke kamarnya di lantai atas.
Setelahnya, Sheina yang merasa cukup pegal berdiri itu memilih duduk di sofa.
Bolak balik dia mengecek layar ponselnya, takut takut Pak Jerza mengirim pesan atau apa.
Sebenarnya, jika ditanya masih kesal atau tidak perkara sore tadi Sheina jawab masih. Namun tidak dipungkiri dia juga khawatir dengan keadaan suaminya yang tidak kunjung memberi kabar sampai selarut ini.
1 jam berikutnya. Sekitar pukul sembilan lewat lima puluh, Sheina sudah tidak bisa menahan kantuknya.
Terpaksa dia merebahkan tubuhnya disofa dan menjadikan tangannya sebagai bantal.
Tidak lama setelah itu, Sheina benar-benar masuk kedalam alam mimpi.
👔
Di lain tempat, tepatnya di sebuah gedung perusahaan besar. Pak Jerza masih berkutat dengan laptopnya.Jemarinya dengan lihai menekan huruf demi huruf di papan keyboard, begitu juga dengan suara denting jarum jam yang menemani suasana malam disana.
Hingga di menit berikutnya sosok lelaki dewasa itu membanting tubuhnya pada sandaran kursi.
"Huftt ..."
Dia meregangkan otot-otot tangannya yang terasa cukup kaku, lalu mengambil ponselnya yang sejak tadi dia silent di dalam laci mejanya.
Pak Jerza membelakak kaget, astaga saya lupa memberi kabar pada Sheina.
Dengan cepat dia menelfon nomor istrinya itu.
Namun tidak ada satupun panggilan yang diangkat. Benar saja, sudah jam sepuluh lebih.
Segera Pak Jerza membenahi berkas-berkas di mejanya, dengan cepat dia menyambar jas hitamnya dan langsung berlalu ke lantai bawah.
Tidak butuh waktu lama dia sudah sampai diparkiran, beliau memasuki mobil sedan hitam nya dan melajukannya dengan cepat.
Sekitar 30 menit Pak Jerza berkendara, sekarang mobilnya sudah masuk digarasi rumah.
Dengan tergesa gesa Pak Jerza memasuki rumah, beruntung dia membawa kunci cadangan.
Dan baru saja berjalan beberapa langkah kedalam, Pak Jerza menghentikan langkahnya, dia sudah mendapati Sheina yang terlelap pulas diatas sofa.
Detik itu juga Pak Jerza merasakan rasa lelahnya pudar, berganti menjadi rasa senang dan tenang.
Dia segera menghampiri istrinya dan berjongkok disampingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY MINE IS DOSEN [ Full Revision ]
Teen Fiction"Dosen galak itu suami gue." 2/23 © aljaem__