8. Sepupu Jauh

358 31 1
                                    

Vote nya jangan ketinggalan yah

———
Pak Jerza menatap intens para mahasiswa/i nya di kelas siang ini. Baru saja dia selesai memberikan kuis, dan sekarang berniat kembali mengulang materi dipertemuan lalu.

"Untuk pertemuan kemarin lusa ..." Pak Jerza bangkit dari duduknya dan berdiri, "saya rasa ada beberapa dari kalian yang kurang paham atas materi saya, siapa yang belum paham dan dibagian mana?"

Pak Jerza terus mengamati isi kelasnya, dan tatapannya berhenti pada Sheina yang sedang menopang kepalanya, agaknya wanita itu mengantuk.

Sheina sendiri memang tidak terlalu fokus di kelas kali ini, salahkan saja dosen tengil itu yang telah membuatnya begadang semalaman padahal tau hari ini ada kelas.

Terpaksa Sheina terus membuka matanya, walaupun otaknya ini tidak menangkap apa yang sedang dibahas.

Lihatlah, Pak Jerza terus mengoceh panjang lebar, rasanya Sheina muak dan ingin tidur saja.

Detik berikutnya, Sheina menggerutu.

"Bawel banget Pak. Di cium dosa ga si?"

Pak Jerza melangkah mendekati tempat duduk Sheina, posisinya kini tepat disamping meja gadis itu.

"Ayok, mau cium bagian mana?" Pak Jerza berbisik lembut tepat didepan telinga Sheina.

Bulu kuduk Sheina meremang, bersamaan dengan itu Pak Jerza menatapnya aneh.

Tiba-tiba saja rasa kantuk Sheina hilang saat matanya bertemu dengan mata elang suaminya– Ralat, Dosennya.

Pak Jerza mengangkat satu alisnya, bibirnya juga terangkat membentuk smirk pada istrinya.

"Saya rasa kelas sudah berakhir" Pak Jerza melirik jam tangannya, "Selamat siang" pamitnya, ntah pada Sheina atau untuk seluruh muridnya.

👔
"Gue kalau jadi lo ngereog nya udah kaya apaan tau" heboh Hera saat dirinya dan Sheina baru saja sampai diparkiran kampus.

Sheina sendiri hanya geleng-geleng kepala, memang sepanjang perjalanan dari kelas sampai parkiran sini mulut sahabatnya itu tidak henti-hentinya mengoceh.

"Ga nyangka gue Pak Jer se ambigu itu"

"Ini kalau bukan laki lo udah gue embat Shei"

"Heh!" Sheina menatap tajam Hera, "Ngomong sekali lagi? gue jait mulut lo" Tantang Sheina.

Hera mengangkat tangannya membentuk dua jari, "ehehehhehe becanda Shei"

"Lo naik apa?" Sheina bertanya tanpa menatap Hera, dia celingak-celinguk mencari mobil suaminya.

"Gue ojol, lagi otw sini"

"Ohh, yaudah gue ke ruangan Pak Jer aja"

Giliran Hera yang mengangguk, lalu mereka berpisah arah menuju tujuan masing-masing.

Sheina melangkahkan kakinya menuju parkiran dosen, siapa tau suaminya menunggu disana.

Namun dalam perjalanan, langkahnya terhenti. Ponselnya berdering.

Tanpa melihat siapa yang menelponnya Sheina langsung mengangkatnya.

"Halo?"

"Sheina?" Suara asing menyapa pendengaran Sheina.

"Iya, siapa?"

"Gue Cika sepupu jauh Jerza"

Sheina mengerutkan keningnya, mengingat-ingat apakah dia pernah memiliki urusan dengan sepupu jauh Pak Jerza, terlebih dia belum terlalu mengenal silsilah keluarga suaminya.

MY MINE IS DOSEN [ Full Revision ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang