Bab 5

48 43 24
                                    

Hai guys, Gimana kabarnya?? Sehat selalu tentunya kan??

Oh ya jangan lupa vote, like dan juga coment di setiap paragraf yah guys, ayok tinggalkan jejak mu di sini, satu vote, like dan coment kamu, Sangat berarti untuk novel ini.

Oh ya jangan lupa vote, like dan juga coment di setiap paragraf yah guys, ayok tinggalkan jejak mu di sini, satu vote, like dan coment kamu, Sangat berarti untuk novel ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Ha” Berlin masih menatap kearah Nathan yang berjalan menjauh.

“Bel!!! Lo gak mau cerita apa ke gue? Kapan Lo jadian?” Jessy langsung membawa kursi nya ke dekat meja Berlin, kemudian di susul juga oleh Renata yang tak kalah penasaran nya.

“Apaan sih, orang jadian aja kagak” ucap Berlin.

“Lah terus, kenapa Nathan tiba-tiba baik?” Tanya Jessy.

“Mana gue tau” jawab Berlin ketus.

“Kenapa sih Lo” ucap Renata.

“Tau tuh” balas Jessy.

Huh ... Berlin menghela nafas, “Jessy ntar malam gue nginap di rumah Lo yah” Berlin menatap Jessy.

“Oke,”

“Gue juga,” ucap Renata.

“Idih Lo mah hampir tiap hari nginap di rumah gue”

“Hehehe” Renata terkekeh pelan

“Lo kalo ada masalah cerita yah Bel, jangan pendam sendiri” Jessy mengusap punggung Berlin, tentu dia cukup paham kalo teman nya ini menyembunyikan sesuatu.

Gimana coba Jess gue mau cerita sama Lo, masa gue berani bilang kalo semalam gue tidur bareng kak Andre, yang ada Lo malah pingsan nanti. Batin Berlin.

“Iya,” Berlin menjawab dengan nada yang masih terdengar lesu.

 ❤️❤️❤️❤️

Berlin berdiri tepat di depan pintu rumah nya, antara ragu untuk masuk atau memang sengaja berdiam diri di sana.

Duh masuk ga yah, gimana nanti kalo kak Andre ada di dalam, kira-kira kak Andre bakalan ingat ga sih, semoga aja enggak. Berlin berbicara di dalam hati.

“Huh ... Masuk aja kayaknya” Berlin pun membuka pintu dengan kunci yang ada padanya, tadi Berlin sengaja membawa kunci cadangan yang ada di lemari mamanya.

Ceklek... Pintu pun terbuka.

Semoga aja kakak gak ada di rumah, batin Berlin.

Berlin berjalan mengendap-endap sambil mata yang terus memperhatikan sekeliling nya.

“Sayang!!” seorang laki-laki mengagetkan Berlin dari belakang.

“Sayang!!” seorang laki-laki mengagetkan Berlin dari belakang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
PRIVAT WEDDING [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang