Hai guys, Gimana kabarnya?? Sehat selalu tentunya kan??
Oh ya jangan lupa vote, like dan juga coment di setiap paragraf yah guys, ayok tinggalkan jejak mu di sini, satu vote, like dan coment kamu, Sangat berarti untuk novel ini.
Andre tengah duduk gelisah di dalam mobilnya, tepat berada di luar gerbang sekolah tempat Berlin menimba ilmu. Ponselnya sejak tadi berbunyi, di tatap nya ponsel itu, terlihat nama Aurel tertera di layar ponsel nya, sudah 18 kali Aurel menelpon, namun di biarkan nya sejak tadi. Pikiran Andre benar-benar di buat kacau oleh nya, Andre benar-benar bingung saat ini, perasaan nya berkecamuk, adiknya, orangtuanya, dan juga Aurel, serta masa depan yang sudah di ujung tanduk. Andre benar-benar kebingungan, kepalanya kini merunduk dalam, tertahan oleh setir mobil, Andre diam beberapa saat, hingga dia benar-benar terpejam dan melupakan kegaduhan nya untuk sesaat.
❤️❤️❤️
Di sisi lain di waktu yang sudah berlalu berjam-jam, Berlin berjalan bersama Jessy dan Renata, sambil mengobrol dan tertawa sesekali, seperti nya semua siswa dan siswi sudah di perbolehkan pulang.
Berlin terkejut, mendapati mobil kakaknya tengah parkir di dekat gerbang, dia baru ingat bahwa kakaknya akan menjemput nya untuk pulang kali ini, Berlin seketika panik, tentu hal itu membuat sahabat nya cukup heran.
“Kenapa?” ucap Renata.
“Ha?” Berlin kembali fokus dari kepanikan dan juga beberapa lintasan di benaknya.
“lo kenapa?” kali ini yang bertanya adalah Jessy.
“Eh Bel, itu bukannya mobil kakak Lo?” ucap Renata yang menatap ke arah mobil kakaknya Berlin.
“Eh iya” Berlin pura-pura baru menyadari nya, padahal sedari tadi dia sudah menyadari keberadaan kakaknya.
“Gue duluan yah, kalian pulang tanpa gue gapapa kan? Kaya nya gue harus pulang bareng kak Andre, oh iya barang gue titip dulu yah di rumah Lo Jess,” ucap Berlin sambil menatap dua sahabat nya yang tengah berdiri di dekat nya.
“Iya, ayok Ren, kita duluan yah Bel” Jessy pun menggandeng tangan Renata berjalan meninggalkan Berlin.
Tenang Berlin, anggap ga terjadi apa-apa, batin Berlin, kemudian berjalan mendekati mobil kakaknya.
Berlin mengetuk perlahan kaca mobil milik kakaknya, membuat Andre pun terbangun dari tidurnya. Andre menoleh ke arah jendela, melihat adiknya tengah menundukkan kepala mencoba melihat ke dalam mobil. Bergegas Andre pun menurunkan kaca mobil, kemudian menyapa adiknya, kini bukan hanya Berlin saja yang canggung, namun Andre juga sama canggung nya.
Setelah pintu mobil terbuka, Berlin pun bergegas masuk, selang beberapa saat mobil pun bergerak meninggalkan sekolah, suasana semakin canggung tanpa ada yang berani membuka obrolan.
KAMU SEDANG MEMBACA
PRIVAT WEDDING [ ON GOING ]
RomanceKarna suatu kesalahan Berlin terpaksa menikahi kakak angkat nya. Berlin saat ini tengah duduk di bangku kls Xll SMA semester kedua. Mampu kah Berlin melanjutkan sekolah nya serta menjalani pernikahan rahasia dengan kakaknya? Sedangkan kakak Berlin s...